Sabtu, 09 Agustus 2008

MAKNA SYAHADAT MUHAMMAD ROSULULLOH

MAKNA SYAHADAT MUHAMMAD ROSULULLOH

Disusun oleh Muslim Atsari

Rukun Islam yang pertama dan paling utama adalah syahadat Laa ilaaha illa Alloh dan syahadat Muhammad Rosululloh. Dua syahadat ini saling berkaitan, tidak terpisahkan. Telah kami sampaikan penjelasan tentang syahadat Laa ilaaha illa Alloh, maka di sini kami akan menyampaikan penjelasan tentang syahadat Muhammad Rosululloh.

Syahadat Muhammad Rosululloh.artinya adalah mengikrarkan dengan lesan disertai keyakinan dengan hati bahwa Nabi Muhammad bin Abdulloh keturunan Hasyim dari suku Quraisy adalah utusan Alloh kepada seluruh mansuia dan jin.

Hal ini sebagaimana firman Alloh:

وَمَآ أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَآفَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ {28}

Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. Saba’ (34):28)

Juga firman Alloh Ta’ala:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ {56}

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat (51):56)

KANDUNGAN SYAHADAT MUHAMMAD ROSULULLOH

Kemudian kita wajib mengetahui, bahwa syahadat Muhammad adalah utusan Alloh memiliki tuntutan-tuntutan sebagai berikut:

1- Membenarkan berita beliau.

Alloh Ta’ala berfirman:

قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِ وَيُمِيتُ فَئَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu semua, yaitu Alloh yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Alloh dan Rosul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. (QS. Al-A’rof (7): 158)

2- Mentaati perintah beliau.

وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللهِ

Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk dita'ati dengan seijin Allah. (QS. 4:64)

3- Menjauhi larangan beliau.

وَمَآ ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ {7}

Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah itu. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (QS. Al-Hasyr (59):7)

Imam Ibnul Qoyyim –semoga Alloh merahmati beliau- berkata: “Adapun adab terhadap Rosul n , maka Al-Qur’an dipenuhi dengan adab tersebut. Pokok adab terhadap beliau adalah: “Totalitas kepasrahan terhadap beliau, tunduk terhadap perintah beliau, menerima berita dari beliau dengan penuh penerimaan dan keyakinan.

Dengan tanpa menentangnya dengan khayal kebatilan yang dia namakan dengan akal, atau menganggap berita Rosul mengandung syubhat (kerancuan) dan keraguan, atau lebih mengutamakan pendapat-pendapat manusia dan hasil-hasil fikiran-fikiran mereka daripada berita Rosul.

Maka (seorang mukmin) mentauhidkan (mengesakan; menunggalkan) Rosul dengan tahkiim (menjadikan beliau sebagai hakim) dan tasliim (kepasrahan terhadap keputusan Rosul), ketaatan dan kepatuhan. Sebagaimana dia (seorang mukmin) mentauhidkan (mengesakan) Al-Mursil (Alloh Yang telah mengutus Rosul) Subhanahu wa Ta’ala dengan ibadah, ketundukan, merendahkan diri, selalu kembali, dan tawakkal”. (Kitab Madarijus Salikin juz: 2; hlm: 387. Dinukil dari kitab Bahjatun Nazhirin Syarh Riyadhus Sholihin juz 2, hal: 7, penerbit: Daar Ibnil Jauzi, cet: 1, th: 1415 H / 1994 H)

4- Beribadah kepada Alloh hanya dengan syari’at beliau.

Alloh Ta’ala berfirman:

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ اْلأِسْلاَمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلأَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali ‘Imron (3):85)

Imam Ibnu Katsir –semoga Alloh merahmatinya- berkata menjelaskan ayat 19, dari surat Ali ‘Imron: “Firman Alloh ini sebagai pemberitahuan dariNya bahwa tidak ada agama di sisiNya yang akan Dia terima kecuali Al-Islam, yaitu: mengikuti para Rosul di dalam apa yang mereka diutus oleh Alloh dengannya, di setiap waktu, sehingga Alloh menutup (para Rosul) dengan (Nabi) Muhammad. Alloh telah menutup seluruh jalan-jalan menuju kepadaNya kecuali dari arah Nabi Muhammad. Maka setelah diutusnya Nabi Muhammad, barangsiapa menghadap Alloh (yaitu: mati) dengan agama selain syari’at beliau, tidaklah akan diterima”. Kemudian Imam Ibnu Katsir membawakan firman Alloh Ta’ala ayat 85, dari surat Ali ‘Imron. (Tafsir Al-Qur’anul ‘Azhim, surat Ali ‘Imron, ayat: 19)

Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ

Barangsiapa membuat perkara baru di dalam urusan kami (agama) ini, apa-apa yang bukan padanya, maka itu tertolak. (HR. Bukhari no: 2697; Muslim no: 1718)

PERINGATAN:

Setelah kita mengetahui konsekwensi dan kandungan syahadat Muhammad sebagai utusan Alloh, kita akan mengetahui kenyataan bahwa banyak di antara umat ini yang menyimpang dari kandungan syahadatain.

· Umat Islam seharusnya meyakini seluruh berita Rosulullah, namun sebagaian orang menolaknya dengan alasan tidak masuk akal! Seperti berita Rosululloh tentang akan datangnya Dajjal, akan turunnya Nabi Isa dari langit, dan lain-lain.

· Umat Islam seharusnya mentaati seluruh perintah Rosulullah, sesuai dengan kemampuannya, namun sebagaian orang menolaknya dengan alasan tidak sesuai dengan zaman! Seperti perintah Rosululloh untuk menutupi aurot bagi wanita, sholat berjama’ah bagi laki-laki, dan lainnya.

· Umat Islam seharusnya menjauhi seluruh larangan Rosulullah, namun sebagaian orang menolaknya dengan alasan menghalangi kemajuan dan ketinggalan zaman! Seperti larangan Alloh dan RosulNya terhadap riba, larangan kholwat (seorang laki-laki menyepi dengan seorang wanita yang bukan mahromnya), dan lainnya.

· Umat Islam seharusnya beribadah kepada Alloh hanya dengan syari’at Rosulullah, namun sebagian orang beribadah kepada Alloh dengan tanpa dalil (petunjuk), beribadah dengan kebodohan, hawa-nafsu, dan perkara baru dalam agama! Seperti beribadah dengan dzikir-dzikir dan sholawat-sholawat yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad. Bahkan banyak di antara umat ini yang membuat jalan-jalan sendiri untuk mendekatkan diri kepada Alloh, yang terkenal dengan istilah thoriqoh-thoriqoh.

Ini semua menunjukkan bahwa banyak umat Islam yang belum memahami syahadat Muhammad Rosululloh dengan sebenar-benarnya. Semoga Alloh selalu membimbing kita semua di atas jalan yang Dia ridhoi dan cintai. Aamiin.

Tidak ada komentar:

 

Design by Free Islamic Blogger Template for Pancaran Cahaya Sunnah: MAKNA SYAHADAT MUHAMMAD ROSULULLOH