Jumat, 01 Agustus 2008

Awas Nabi Baru

AWAS NABI PALSU!

Sesungguhnya termasuk keimanan di dalam agama Islam, adalah kita wajib meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah penutup seluruh para Nabi dan Rosul, tidak ada Nabi lagi setelah beliau. Hal ini merupakan aqidah dan keyakinan pokok dan penting yang dijelaskan oleh Alloh di dalam kitabNya dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad di dalam banyak hadits-hadits beliau.

Alloh berfirman:

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا {40}

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Ahzab (33):40)

Di antara hadits-hadits yang menjelaskan hal ini antara lain:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مَثَلِي وَمَثَلَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِي كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى بَيْتًا فَأَحْسَنَهُ وَأَجْمَلَهُ إِلَّا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ مِنْ زَاوِيَةٍ فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوفُونَ بِهِ وَيَعْجَبُونَ لَهُ وَيَقُولُونَ هَلَّا وُضِعَتْ هَذِهِ اللَّبِنَةُ قَالَ فَأَنَا اللَّبِنَةُ وَأَنَا خَاتِمُ النَّبِيِّينَ

Dari Abu Huroiroh, bahwa Rasulullah n bersabda: “Sesungguhnya perumpamaan diriku dan para Nabi lainnya sebelumku, seperti seorang lelaki yang membangun sebuah rumah. Dia membangunnya dengan baik dan indah, kecuali sebuah batu bangunan di pojoknya. Manusia-pun lantas melihat sekililingnya dan terkagum – kagum seraya berkomentar: ”Cuma kenapa tidak diletakkan batu di tempat itu?”

Beliau bersabda: “Akulah batu bangunan itu. Dan akulah penutup para Nabi”. (HR. Bukhori, no: 3535; Muslim, no: 2286; dll)

Rasulullah n juga bersabda:

لِي خَمْسَةُ أَسْمَاءٍ أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِي الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمِي وَأَنَا الْعَاقِبُ

Saya memiliki lima nama. Saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah Al-Maahi (artinya: orang yang menghapus), Alloh menghapus kekafiran denganku, saya adalah Al-Haasyir (artinya: orang yang mengumpulkan), orang-orang akan dikumpulkan (pada harikiamat) di belakangku, saya adalah Al-‘Aaqib (‘Aaqib artinya orang yang tidak ada Nabi setelahnya). (Hadits Shohih Riwayat Bukhori, no: 3532)

Keyakinan bahwa “Nabi Muhammad adalah penutup seluruh para Nabi dan Rosul, serta tidak ada Nabi lagi setelah beliau” merupakan ijma’ umat Islam, aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi –semoga Alloh merahmatinya- , beliau berkata: “Sesungguhnya Nabi Muhammad adalah penutup para Nabi, dan segala pengakuan Nabi sesudah baliau adalah al-ghoyy (kesesatan) dan hawa-nafsu”. (hlm: 217)

Imam Ibnmu Abil ‘Izzi Al-Hanafi berkata menjelaskan perkataan di atas: “Ketika telah pasti bahwa beliau adalah penutup para Nabi, maka dapat diketahui bahwa siapapun yang mengaku Nabi sesudahnya adalah pendusta. Al-Ghoyy (kesesatan) adalah lawan dari ar-Rosyaad (petunjuk). Sedangkan hawa adalah ungkapan untuk ambisi nafsu. Artinya, bahwa pengakuan ini didasari ambisi syahwat, bukan karena dalil; sehingga menjadi batil”. (hlm: 218)

AWAS NABI-NABI PALSU!

Walaupun aqidah Islam telah jelas dan nyata, bahwa tidak ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad n , namun aneh dan nyata: banyak orang terpedaya dan tersesat karena meyakini ada Nabi setelah wafatnya Nabi Muhammad n . Hal ini benar-benar terjadi di dalam sejarah –bahkan sampai sekarang kita melihatnya!-

Ketahuilah, sesungguhnya kejadian tersebut merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat yang telah disabdakan oleh Rosululloh n di dalam hadits-haditsnya yang shohih. Inilah di antaranya:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال:َ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ قَرِيبًا مِنْ ثَلَاثِينَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ

Dari Abu Huroiroh, dari Nabi Muhammad, beliau telah bersabda: “Hari kiamat tidak akan muncul sampai keluar para pemalsu para pendusta (jumlah mereka) mendekati tigapuluh (orang). Mereka semua mengaku sebagai utusan Alloh. (HR. Bukhori, no: 3609; Tirmidzi, no: 2218)

Di dalam hadits lain disebutkan:

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي بِالْمُشْرِكِينَ وَحَتَّى يَعْبُدُوا الْأَوْثَانَ وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي ثَلَاثُونَ كَذَّابُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ بَعْدِي

Dari Tsauban, dia berkata: Rosululloh bersabda: “Hari kiamat tidak akan muncul sampai beberapa kabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik, dan sampai mereka akan menyembah berhala-berhala. Dan sesungguhnya akan ada di kalangan umatku tigapuluh para pendusta, mereka semua mengaku sebagai Nabi, padahal aku adalah penutup seluruh para Nabi, tidak ada Nabi setelahku. (HR. Tirmidzi, no: 2219; dishohihkan syaikh Al-Albani)

Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani berkata: “Abu Ya’la meriwayatkan dengan sanad yang hasan dari Abdulloh bin Zubair penyebutan nama sebagian para pendusta tersebut dengan lafazh:

لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يخرج ثَلَاثُونَ كَذَّابًا مِنْهُمْ مُسَيْلَمَةُ وَالْعَنْسِي وَالْمُخْتَارُ

“Hari kiamat tidak akan muncul sampai keluar tiga puluh pendusta, di antara mereka Musailamah, Al-Ansi, dan Al-Mukhtar”.

Dan telah nampak perkara yang membenarkan hal itu pada zaman Nabi n , yaitu munculnya Musailamah di (kota) Yamamah, Al-aswadul-Ansi di Yaman, kemudian pada kekholifahan Abu Bakar muncul Thulaihah bin Khuwailid di Bani Asad bin Khuzaimah, dan muncul Sajaah Tamimiyah di Bani Tamim.

Al-Aswad dibunuh sebelum wafatnya Nabi n , dan Musailamah dibunuh pada kekholifahan Abu Bakar. Sedangkan Thulaihah bertaubat dan mati beragama Islam -menurut pandapat yang benar- pada kekholifahan Umar. Dan dinukilkan bahwa Saajah juga bertaubat. Berita tentang mereka ini terkenal di kalangan para ahli sejarah.

Kemudian –setelah zaman sahabat- pertama kali yang muncul di antara mereka adalah Al-Mukhtar bin Abi ‘Ubaid Ats-Tsaqofi. Dia menaklukkan kota Kufah pada awal kekholifahan Ibnu Zubair. Kemudian dia menampakkan kecintaan kepada ahli bait (keluarga Nabi) dan mangajak manusia untuk mencari para pembunuh Al-Husain, dia mengejar mereka dan membunuh banyak orang yang melakukan hal itu atau membantunya, maka orang-orangpun mencintainya. Kemudian setan menghias-hiasinya agar mengaku sebagai nabi dan menyangka bahwa Jibril mendatanginya. Dan Al-Mukhtar dibunuh pada tahun enam puluhan.

Di antara mereka adalah Al-Harits Al-Kadzdzab, dia muncul pada kekholifahan Abdul Malik bin Marwan, lalu dia dibunuh.

Pada zaman kekholifahan Bani ‘Abbas muncul banyak orang (yang mengaku sebagai Nabi).

Dan bukanlah yang dimaksudkan dengan hadits (bahwa jumlah mereka tigapuluh) secara mutlak, karena sesungguhnya mereka itu tidak terhitung banyaknya, karena mayoritas mereka, pengakuan sebagai Nabi itu muncul dari mereka dari sebab kegilaan atau kegelapan. Namun yang dimaksudkan adalah (Nabi palsu) yang memiliki kekuatan dan menampakkan kesamaran, sebagaimana telah kami jelaskan. Dan Alloh telah menghancurkan orang yang terjerumus padanya. Dan masih sisa di antara mereka orang-orang yang akan menyusul kawan-kawannya”.

Di zaman belakangan ini muncul Nabi palsu dari Qodian, India, yang bernama Mirza Ghulam Ahmad. Dia memiliki pengikut-pengikut di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Mereka menyebut kelompok mereka dengan nama Jemaat Ahmadiyah.

Maka merupakan perkara yang sangat mengherankan dan sangat aneh bahwa ada orang yang mengaku sebagai orang Islam, mengakui Al-Qur’an itu benar, mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Alloh, lalu dia mengaku sebagai Nabi, kemudian dia mendapatkan pengikut! Demikian juga yang mengherankan adalah kepercayaan sebagian manusia terhadap pengakuan itu! Sedangkan Al-Qur’an dan Al-Hadits telah memjelaskan bahwa Nabi Muhammad adalah penutup para Nabi dan tidak ada lagi Nabi sesudahnya.

Semoga sedikit penjelasan ini dapat menggugah kita semua tentang pentingnya ilmu, dan semoga Alloh akan selalu membimbing kita di atas jalan yang benar.

Tidak ada komentar:

 

Design by Free Islamic Blogger Template for Pancaran Cahaya Sunnah: Awas Nabi Baru