Jumat, 29 Agustus 2008

KEUTAMAAN-KEUTAMAAN PUASA

KEUTAMAAN-KEUTAMAAN PUASA

Disusun oleh: Muslim Atsari


Puasa memiliki kedudukan yang tinggi di dalam agama Islam. Demikian juga barangsiapa yang berpuasa untuk mencari ridho Alloh dan sesuai dengan tuntunan Nabi n akan mendapatkan kebaikan dan keutamaan yang sangat besar. Maka sepantasnya kita mengetahui berbagai keutaamaan ibadah puasa sehingga kita bersemangat melaksanakannya. Inilah sedikit keterangan yang menjelaskan sebagian keutaaman ibadah yang mulia ini:

1- Puasa sebagai tameng.

Sesungguhnya sorga dikelilingi oleh perkara-perkara yang tidak disukai oleh hawa-nafsu manusia, dan neraka dikelilingi oleh perkara-perkara yang disukai oleh hawa-nafsu manusia. Sedangkan puasa akan mengendalikan syahwat. Oleh karena itulah, Rosululloh n memerintahkan agar pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa. Dari sini kita mengetahui bahwa puasa akan menjauhkan hamba dari kemaksiatan, sehingga otomatis menjauhkannya dari neraka. Oleh karena itulah Nabi n menjelaskan bahwa puasa itu merupakan tameng dari neraka.

عَنْ جَابِرٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

Dari Jabir, dari Nabi n , beliau bersabda: “Sesungguhnya puasa itu tameng, seorang hamba menggunakannya sebagai tameng dari neraka”. (Hadits Shohih Riwayat Ahmad, Lihat: Sifat Shoum Nabi, hlm: 12, Syaikh Salim Al-Hilali dan Syaikh Ali Al-Halabi)

2- Amalan yang akan memasukkan ke dalam sorga.

Para sahabat adalah generasi terbaik umat ini. Mereka sangat bersemangat untuk mengetahui perkara-perkara kebaikan, kemudian mengamamalkannya. Salah satu bukti hal ini adalah hadits shohih sebagai berikut:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ

Dari Abu Umamah, bahwa dia bertanya kepada Rosululloh n : Apakah amal yang paling utama, beliau menjawab: “Hendaklah engkau selalu berpuasa, sesungguhnya puasa itu tidak ada bandingannya”. (HR. Nasai, no: 2222)

3- Pahalanya tanpa hitungan; Dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa; Bau mulut orang berpuasa lebih baik –di sisi Alloh- daripada minyak misk.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

Dari Abu Huroiroh z , dia berkata: “Rosululloh n bersabda: Semua amal anak Adam dilipatkan (pahalanya), yaitu satu kebaikan (pahalanya) sepuluh kalinya sampai tujuh ratus kali. Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman: “kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untukKu, dan Aku yang akan membalasnya. Dia meninggalkan syahwatnya dan makannya karena sebab aku. Orang yang berpuasa memiliki dua kegemberiaan. Satu kegembiraan sewaktu berbukanya, dan satu kegembiraan sewaktu bertemu Robbnya. Dan sesungguhnya bau mulutnya lebih wangi di sisi Alloh daripada bau minyak misk”. [HR. Muslim, no: 164 (1151)]

4- Amalan penghapus dosa

Hal ini ditunjukkan oleh hadits-hadits di bawah ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Huroiroh rodhiyalloohu ‘anhu, dari Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wassallam, beliau bersabda: “Barangsiapa berpuasa Romadhon karena iman dan ihtisab (mengharapkan pahala), dia pasti akan diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhori, no: 1901; Muslim, no: 760; dll)


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Dari Abu Huroiroh rodhiyalloohu ‘anhu, dari Rosululloh sholallohu ‘alaihi wassallam, beliau bersabda: “Sholat (wajib) yang lima, (sholat) jum’at satu sampai (sholat) jum’at lainnya, puasa Romadhon satu sampai puasa Romadhon lainnya, menghapus (dosa-dosa) yang ada di antara semuanya, jika pelakunya menjauhi dosa-dosa besar”. (HR. Muslim, no: 233; dll)

5- Amalan yang akan memohonkan syafa’at bagi pelakunya.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

Dari Abdulloh bin ‘Amr bahwa Rosululloh n telah bersabda: “Puasa dan Al-Qur’an akan memohonkan syafa’at bagi hamba pada hari kiamat. Puasa akan berkata: “Wahai Robbku, aku telah menghalanginya dari makanan dan syahwat-syahwat pada waktu siang, maka terimalah syafa’atku padanya”. Dan Al-Qur’an akan berkata: “Wahai Robbku, aku telah menghalanginya dari tidur pada waktu malam, maka terimalah syafa’atku padanya”. Rosululloh n bersabda: “Maka diterima syafa’at keduanya”. (HR. Ahmad, no: 6589; Al-Hakim; Abu Nu’aim; dihasankan oleh Syaikh Salim Al-Hilali dan Syaikh Ali Al-Halabi, di dalam kitab Sifat Shoum Nabi, hlm: 15)

6- Pintu royyan bagi orang yang berpuasa.

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مَعَهُمْ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَدْخُلُونَ مِنْهُ فَإِذَا دَخَلَ آخِرُهُمْ أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

Dari Sahl bin Sa’ad, dia berkata: Rosululloh n telah bersabda: “Sesungguhnya di dalam sorga ada satu pintu yang bernama royyan. Pada hari kiamat, orang-orang yang berpuasa akan masuk (sorga) lewatnya. Tidaklah seorangpun akan masuk bersama mereka selain mereka. Akan dikatakan: “Di mana orang-orang yang berpuasa?” Lalu mereka akan masuk (sorga) lewatnya. Jika orang terakhir dari mereka telah masuk, pintu ditutup. Sehingga seorangpun tidak akan masuk lewatnya”. (HR. Bukhori, no: 1896; Muslim, no: 1152)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ

Dari Abu Huroiroh rodhiyalloohu ‘anhu, bahwa Rosululloh sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: “Barangsiapa berinfaq dua pasang (barang) fii sabilillah, (seperti: dua kuda; dua onta; uang emas dan perak; dan semacamnya-pen) dia akan dipanggil dari pintu-pintu sorga: “Wahai hamba Alloh, ini kebaikan!”. Barangsiapa termasuk ahli sholat (yakni: orang yang amal terbanyaknya adalah sholat-pen), dia akan dipanggil dari pintu sholat.

Barangsiapa termasuk ahli jihad, dia akan dipanggil dari pintu jihad.

Barangsiapa termasuk ahli puasa, dia akan dipanggil dari pintu royyan.

Barangsiapa termasuk ahli shodaqoh, dia akan dipanggil dari pintu shodaqoh”.

Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata: “Demi bapak dan ibuku wahai Rosululloh! Orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu ada kepastian (masuk sorga). Apakah ada seseorang yang dipanggil dari semua pintu?” Beliau menjawab: “Ya. Dan aku berharap engkau termasuk mereka”. (HR. Bukhori, no: 1897; Muslim, no: 1027)


PERINGATAN:

Tetapi perlu kita ketahui bersama bahwa meraih berbagai keutamaan puasa tersebut disyaratkan dilakukan dengan ikhlas dan mengikuti adab-adab puasa yang diajarkan oleh Rosululloh n . Jika tidak, maka bisa jadi yang didapat hanyalah lapar dan haus!

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ

Dari Abu Huroiroh rodhiyalloohu ‘anhu, dia berkata: Rosululloh sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: “Banyak orang berpuasa tidak mendapatkan dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang sholat malam tidak mendapatkan dari sholat malamnya kecuali begadang”. (Hadits Hasan Shohih Riwayat Ibnu Majah, no: 1690)


Semoga Alloh menjadikan semua amal kita sebagai amalan yang ikhlas dan sesuai dengan keridhoanNya. Aamiin.

Tidak ada komentar:

 

Design by Free Islamic Blogger Template for Pancaran Cahaya Sunnah: KEUTAMAAN-KEUTAMAAN PUASA