tag:blogger.com,1999:blog-71662933805415707102024-03-07T20:49:10.133-08:00Pancaran Cahaya Sunnahabu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.comBlogger17125tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-58627525873477324042008-08-29T06:38:00.001-07:002008-08-29T06:38:47.706-07:00abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-26941573772902483942008-08-29T06:22:00.001-07:002008-08-29T06:22:51.338-07:00KEUTAMAAN-KEUTAMAAN PUASAKEUTAMAAN-KEUTAMAAN PUASA<br /><br />Disusun oleh: Muslim Atsari<br /><br /><br /> Puasa memiliki kedudukan yang tinggi di dalam agama Islam. Demikian juga barangsiapa yang berpuasa untuk mencari ridho Alloh dan sesuai dengan tuntunan Nabi n akan mendapatkan kebaikan dan keutamaan yang sangat besar. Maka sepantasnya kita mengetahui berbagai keutaamaan ibadah puasa sehingga kita bersemangat melaksanakannya. Inilah sedikit keterangan yang menjelaskan sebagian keutaaman ibadah yang mulia ini:<br /><br />1- Puasa sebagai tameng.<br /><br /> Sesungguhnya sorga dikelilingi oleh perkara-perkara yang tidak disukai oleh hawa-nafsu manusia, dan neraka dikelilingi oleh perkara-perkara yang disukai oleh hawa-nafsu manusia. Sedangkan puasa akan mengendalikan syahwat. Oleh karena itulah, Rosululloh n memerintahkan agar pemuda yang belum mampu menikah untuk berpuasa. Dari sini kita mengetahui bahwa puasa akan menjauhkan hamba dari kemaksiatan, sehingga otomatis menjauhkannya dari neraka. Oleh karena itulah Nabi n menjelaskan bahwa puasa itu merupakan tameng dari neraka.<br /><br />عَنْ جَابِرٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ<br /><br />Dari Jabir, dari Nabi n , beliau bersabda: “Sesungguhnya puasa itu tameng, seorang hamba menggunakannya sebagai tameng dari neraka”. (Hadits Shohih Riwayat Ahmad, Lihat: Sifat Shoum Nabi, hlm: 12, Syaikh Salim Al-Hilali dan Syaikh Ali Al-Halabi)<br /><br />2- Amalan yang akan memasukkan ke dalam sorga.<br /><br />Para sahabat adalah generasi terbaik umat ini. Mereka sangat bersemangat untuk mengetahui perkara-perkara kebaikan, kemudian mengamamalkannya. Salah satu bukti hal ini adalah hadits shohih sebagai berikut:<br /><br />عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ قَالَ عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَا عِدْلَ لَهُ<br /><br />Dari Abu Umamah, bahwa dia bertanya kepada Rosululloh n : Apakah amal yang paling utama, beliau menjawab: “Hendaklah engkau selalu berpuasa, sesungguhnya puasa itu tidak ada bandingannya”. (HR. Nasai, no: 2222)<br /><br />3- Pahalanya tanpa hitungan; Dua kegembiraan bagi orang yang berpuasa; Bau mulut orang berpuasa lebih baik –di sisi Alloh- daripada minyak misk.<br /><br />عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ<br /><br />Dari Abu Huroiroh z , dia berkata: “Rosululloh n bersabda: Semua amal anak Adam dilipatkan (pahalanya), yaitu satu kebaikan (pahalanya) sepuluh kalinya sampai tujuh ratus kali. Alloh ‘Azza wa Jalla berfirman: “kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untukKu, dan Aku yang akan membalasnya. Dia meninggalkan syahwatnya dan makannya karena sebab aku. Orang yang berpuasa memiliki dua kegemberiaan. Satu kegembiraan sewaktu berbukanya, dan satu kegembiraan sewaktu bertemu Robbnya. Dan sesungguhnya bau mulutnya lebih wangi di sisi Alloh daripada bau minyak misk”. [HR. Muslim, no: 164 (1151)]<br /><br />4- Amalan penghapus dosa<br /><br />Hal ini ditunjukkan oleh hadits-hadits di bawah ini:<br /><br />عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ<br /><br />Dari Abu Huroiroh rodhiyalloohu ‘anhu, dari Nabi Muhammad sholallohu ‘alaihi wassallam, beliau bersabda: “Barangsiapa berpuasa Romadhon karena iman dan ihtisab (mengharapkan pahala), dia pasti akan diampuni dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhori, no: 1901; Muslim, no: 760; dll)<br /><br /><br />عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ<br /><br />Dari Abu Huroiroh rodhiyalloohu ‘anhu, dari Rosululloh sholallohu ‘alaihi wassallam, beliau bersabda: “Sholat (wajib) yang lima, (sholat) jum’at satu sampai (sholat) jum’at lainnya, puasa Romadhon satu sampai puasa Romadhon lainnya, menghapus (dosa-dosa) yang ada di antara semuanya, jika pelakunya menjauhi dosa-dosa besar”. (HR. Muslim, no: 233; dll)<br /><br />5- Amalan yang akan memohonkan syafa’at bagi pelakunya.<br /><br />عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيهِ قَالَ فَيُشَفَّعَانِ<br /><br />Dari Abdulloh bin ‘Amr bahwa Rosululloh n telah bersabda: “Puasa dan Al-Qur’an akan memohonkan syafa’at bagi hamba pada hari kiamat. Puasa akan berkata: “Wahai Robbku, aku telah menghalanginya dari makanan dan syahwat-syahwat pada waktu siang, maka terimalah syafa’atku padanya”. Dan Al-Qur’an akan berkata: “Wahai Robbku, aku telah menghalanginya dari tidur pada waktu malam, maka terimalah syafa’atku padanya”. Rosululloh n bersabda: “Maka diterima syafa’at keduanya”. (HR. Ahmad, no: 6589; Al-Hakim; Abu Nu’aim; dihasankan oleh Syaikh Salim Al-Hilali dan Syaikh Ali Al-Halabi, di dalam kitab Sifat Shoum Nabi, hlm: 15)<br /><br />6- Pintu royyan bagi orang yang berpuasa.<br /><br />عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مَعَهُمْ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَدْخُلُونَ مِنْهُ فَإِذَا دَخَلَ آخِرُهُمْ أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ<br /><br />Dari Sahl bin Sa’ad, dia berkata: Rosululloh n telah bersabda: “Sesungguhnya di dalam sorga ada satu pintu yang bernama royyan. Pada hari kiamat, orang-orang yang berpuasa akan masuk (sorga) lewatnya. Tidaklah seorangpun akan masuk bersama mereka selain mereka. Akan dikatakan: “Di mana orang-orang yang berpuasa?” Lalu mereka akan masuk (sorga) lewatnya. Jika orang terakhir dari mereka telah masuk, pintu ditutup. Sehingga seorangpun tidak akan masuk lewatnya”. (HR. Bukhori, no: 1896; Muslim, no: 1152)<br /><br />عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ<br /><br />Dari Abu Huroiroh rodhiyalloohu ‘anhu, bahwa Rosululloh sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: “Barangsiapa berinfaq dua pasang (barang) fii sabilillah, (seperti: dua kuda; dua onta; uang emas dan perak; dan semacamnya-pen) dia akan dipanggil dari pintu-pintu sorga: “Wahai hamba Alloh, ini kebaikan!”. Barangsiapa termasuk ahli sholat (yakni: orang yang amal terbanyaknya adalah sholat-pen), dia akan dipanggil dari pintu sholat.<br /><br />Barangsiapa termasuk ahli jihad, dia akan dipanggil dari pintu jihad.<br /><br />Barangsiapa termasuk ahli puasa, dia akan dipanggil dari pintu royyan.<br /><br />Barangsiapa termasuk ahli shodaqoh, dia akan dipanggil dari pintu shodaqoh”.<br /><br />Abu Bakar Ash-Shiddiq berkata: “Demi bapak dan ibuku wahai Rosululloh! Orang yang dipanggil dari pintu-pintu itu ada kepastian (masuk sorga). Apakah ada seseorang yang dipanggil dari semua pintu?” Beliau menjawab: “Ya. Dan aku berharap engkau termasuk mereka”. (HR. Bukhori, no: 1897; Muslim, no: 1027)<br /><br /><br />PERINGATAN:<br /><br />Tetapi perlu kita ketahui bersama bahwa meraih berbagai keutamaan puasa tersebut disyaratkan dilakukan dengan ikhlas dan mengikuti adab-adab puasa yang diajarkan oleh Rosululloh n . Jika tidak, maka bisa jadi yang didapat hanyalah lapar dan haus!<br /><br />عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ<br /><br />Dari Abu Huroiroh rodhiyalloohu ‘anhu, dia berkata: Rosululloh sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: “Banyak orang berpuasa tidak mendapatkan dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang sholat malam tidak mendapatkan dari sholat malamnya kecuali begadang”. (Hadits Hasan Shohih Riwayat Ibnu Majah, no: 1690)<br /><br /><br />Semoga Alloh menjadikan semua amal kita sebagai amalan yang ikhlas dan sesuai dengan keridhoanNya. Aamiin.abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-75510574711908840092008-08-29T06:21:00.001-07:002008-08-29T06:21:54.348-07:00abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-60964143743694416732008-08-09T06:11:00.000-07:002008-08-09T06:13:09.977-07:00DIANTARA KEUTAMAAN BANYAK ANAK<h1 dir="ltr" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 12pt;">DIANTARA KEUTAMAAN BANYAK ANAK<o:p></o:p></span></b></h1> <h5 style="text-align: center;" dir="rtl"><span dir="ltr">Disusun oleh Muslim Atsari</span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span></h5> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-indent: 18pt;">Pada zaman dahulu banyak keluarga muslim yang memiliki banyak anak. Namun sekarang kebanyakan orang memilih memiliki anak sedikit. Bahkan ada semboyan “keluarga kecil bahagia”. Benarkah demikian? Sesungguhnya anak-anak sebagai perhiasan dan kesenangan di dunia ini, dan memiliki banyak anak itu banyak sekali keutamaannya. Inilah di antaranya, berdasarkan keterangan agama:</p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Mewujudkan kebanggaan Nabi sholallohu ‘alaihi wassallam. <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي أَصَبْتُ امْرَأَةً ذَاتَ حَسَبٍ وَجَمَالٍ وَإِنَّهَا لَا تَلِدُ أَفَأَتَزَوَّجُهَا قَالَ لَا ثُمَّ أَتَاهُ الثَّانِيَةَ فَنَهَاهُ ثُمَّ أَتَاهُ الثَّالِثَةَ فَقَالَ تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الْأُمَمَ</span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;">Dari Ma’qil bin Yasar, dia berkata: “Seorang lelaki datang kepada Nabi sholallohu ‘alaihi wassallam lalu berkata: “Aku mendapatkan seorang wanita yang memiliki hasab (kehormatan pada orang tuanya) dan kecantikan, tetapi dia tidak akan beranak, apakah aku boleh menikahinya?” Beliau menjawab: “Tidak”. Lalu lelaki itu mendatangi beliau kedua kali, maka beliau melarangnya. Lalu lelaki itu mendatangi beliau ketiga kali, maka beliau bersabda: “Menikahlah kamu dengan wanita yang penyayang dan banyak anak, sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu terhadap umat-umat lain”. <o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">(HR. Abu Dawud, no: 2050; Nasai, no: 3227. Syaikh Al-Albani berkata: “Hasan Shohih”.)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Banyak harta dan anak disertai berkah merupakan perkara yang membahagiakan.</span></b><i><span style="font-size: 12pt;"> </span></i><span style="font-size: 12pt;">Ummu Sulaim, ibu Anas bin Malik, berkata:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">يَارَسُولَ اللَّهِ هَذَا أُنَيْسٌ ابْنِي أَتَيْتُكَ بِهِ يَخْدُمُكَ فَادْعُ اللَّهَ لَهُ فَقَالَ اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ قَالَ أَنَسٌ فَوَاللَّهِ إِنَّ مَالِي لَكَثِيرٌ وَإِنَّ وَلَدِي وَوَلَدَ وَلَدِي لَيَتَعَادُّونَ عَلَى نَحْوِ الْمِائَةِ الْيَوْمَ</span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">“Wahai Rosululloh, ini Anas kecil, anakku, aku membawanya kepadamu agar melayanimu, maka doakan kebaikan untuknya”. Maka beliau berdoa: “Wahai Alloh, perbanyaklah hartanya dan anaknya (dan berkahilah untuknya pada apa yang Engkau berikan kepadanya)”. Anas berkata: “Demi Alloh, sesungguhnya hartaku sangat banyak, dan sesungguhynya anakku dan cucuku hari ini mencapai sekitar seratus</span></i><span style="font-size: 12pt;">. (HR.Muslim, no: 2481; dalam kurung riwayat Al-Bukhori)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Orang Islam yang kematian 3 atau 2 anak belum baligh, pasti masuk sorga, tidak akan masuk neraka. <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Hal ini tentu tidak akan terjadi bagi orang yang tidak punya anak, atau hanya punya satu anak. Nabi sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda:</span><span dir="rtl" style="font-size: 16pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBlockText" dir="rtl" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَ لَهَا ثَلَاثَةٌ مِنْ الْوَلَدِ (لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ) كَانُوا حِجَابًا مِنْ النَّارِ قَالَتْ امْرَأَةٌ وَاثْنَانِ قَالَ وَاثْنَانِ </span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;"><span style=""> </span>“Wanita mana saja yang kematian tiga anaknya yang belum baligh, mereka itu menjadi penghalang dari neraka”. Seorang wanita bertanya: “Dan dua (anak)?”. Beliau menjawab: “Dan dua”.</span></i><span style="font-size: 12pt;"> (HR. Bukhori, no: 1249)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBlockText" dir="ltr" style="margin-right: 0cm; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Nabi sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda:</span><span dir="rtl" style="font-size: 16pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></p> <h3 dir="rtl" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.35pt; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">لَا يَمُوتُ لِأَحَدٍ مِنْ الْمُسْلِمِينَ ثَلَاثَةٌ مِنْ الْوَلَدِ فَتَمَسَّهُ النَّارُ إِلَّا تَحِلَّةَ الْقَسَمِ </span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></h3> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Tidaklah tiga anak seseorang dari umat Islam mati, lalu dia disentuh oleh neraka kecuali karena menetapi sumpah.</span></i><span dir="rtl"></span><i><span dir="rtl" style="font-size: 16pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span><span style=""> </span></span></i><span dir="ltr"></span><i><span style="font-size: 12pt;"><span dir="ltr"></span><span style=""> </span>(Yakni bahwa Alloh telah bersumpah bahwa seluruh manusia pasti akan melewati neraka, dan sumpah Alloh ini pasti akan dilaksanakan) </span></i><span style="font-size: 12pt;">HR. Bukhori; Muslim, no: 2632, dari Abu Huroiroh; dll)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Keutamaan mengasuh 3 atau 2 anak perempuan dengan sabar.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBlockText" dir="ltr" style="margin-right: 0cm; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Nabi sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda:</span><span dir="rtl" style="font-size: 16pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></p> <h3 dir="rtl" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.35pt; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ</span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></h3> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">“Barangsiapa menanggung dua anak perempuan kecil sehingga keduanya baligh, dia akan datang pada hari kiamat, aku dan dia (berdekatan)”, beliau mengumpulkan jari-jarinya</span></i><span style="font-size: 12pt;">. (HR. Bukhori di dalam Al-Adab, no: 894; Muslim, no: 2631; dari Anas)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBlockText" dir="ltr" style="margin-right: 0cm; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Nabi sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda:</span><span dir="rtl" style="font-size: 16pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBlockText" dir="rtl" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">مَنْ كَانَ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ فَصَبَرَ عَلَيْهِنَّ وَأَطْعَمَهُنَّ وَسَقَاهُنَّ وَكَسَاهُنَّ مِنْ جِدَتِهِ كُنَّ لَهُ حِجَابًا مِنْ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ</span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Barangsiapa memiliki tiga anak wanita, lalu dia bersabar terhadap mereka, memberi makan mereka, memberi minum mereka, memberi pakaian mereka, dari kekayaannya, mereka itu menjadi penghalang baginya dari neraka pada hari kiamat.</span></i><span style="font-size: 12pt;"> (HR. Bukhori dalam Al-Adab, no:76; Ibnu Majah, no:3669; dari ‘Uqbah bin ‘Amir)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Keutamaan nafkah terhadap anak dan istri.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 16pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ</span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Satu dinar yang engkau infakkan di jalan Alloh, dan satu dinar yang engkau infakkan pada budak, dan satu dinar yang engkau shodaqohkan kepada seorang miskin, dan satu dinar yang engkau infakkan kepada keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah yang telah engkau infakkan kepada keluargamu.<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">(HR. Muslim, no: 995; dari Abu Huroiroh)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Tabarruk (mencari kebaikan) dengan doa anak sholih.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="rtl" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 16pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ </span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Jika manusia mati amalnya terputus darinya kecuali dari tiga (perkara): dari shodaqoh jariyah (yang mengalir); atau ilmu yang dimanfaatkan; atau anak shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim, no: 1631; Abu Dawud, no: 2863; Tirmidzi, no: 1390; Nasai 6/251)<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Anak termasuk amal orang tua, maka manfaat anak tetap didapati orang-tua, baik sewaktu hidup maupun setelah mati.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Sesungguhnya seseorang hanyalah memiliki apa yang telah dia usahakan</span><span style="font-size: 12pt;">. Dan</span><span style="font-size: 12pt;"> </span><span style="font-size: 12pt;">anak termasuk usaha orang tua, sehingg </span><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">seluruh amal shalih yang dilakukan anak, kedua orang tuanya juga mendapatkan semisal pahalanya, tanpa mengurangi pahala anak sedikitpun.</span><span style="font-size: 12pt;"> Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: <o:p></o:p></span></p> <h1 dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">إِنَّ مِنْ أَطْيَبِ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ وَوَلَدُهُ مِنْ كَسْبِهِ </span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></h1> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Sesungguhnya termasuk yang paling baik yang dimakan oleh seseorang adalah dari usahanya, dan anaknya termasuk usahanya.</span></i><span style="font-size: 12pt;"> (Abu Dawud, no: 3061; Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasai)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="rtl" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">إِنَّ مِمَّا يَلْحَقُ الْمُؤْمِنَ مِنْ عَمَلِهِ وَحَسَنَاتِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ عِلْمًا عَلَّمَهُ وَنَشَرَهُ وَوَلَدًا صَالِحًا تَرَكَهُ وَمُصْحَفًا وَرَّثَهُ أَوْ مَسْجِدًا بَنَاهُ أَوْ بَيْتًا لِابْنِ السَّبِيلِ بَنَاهُ أَوْ نَهْرًا أَجْرَاهُ أَوْ صَدَقَةً أَخْرَجَهَا مِنْ مَالِهِ فِي صِحَّتِهِ وَحَيَاتِهِ يَلْحَقُهُ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ </span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Sesungguhnya di antara apa-apa yang akan menyusul seorang mukmin dari amalnya dan kebaikan-kebaikannya setelah matinya adalah:<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-size: 12pt;">Ilmu (bermanfaat/agama) yang dia ajarkan dan sebarkan;<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-size: 12pt;">Anak shalih yang dia tinggalkan; <o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-size: 12pt;">Mush-haf yang dia wariskan;<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-size: 12pt;">M</span></i><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">asjid yang telah dia bangun;</span></i><i><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Rumah untuk Ibnu sabil yang telah dia bangun;</span></i><i><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Sungai yang telah dia alirkan;</span></i><i><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Atau shodaqah yang dikeluarkan dari hartanya, saat sehatnya dan hidupnya.</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"> </span><span style="font-size: 12pt;">(HR. Ibnu Majah, no: 242. Dihasankan oleh Al-Albani dalam Ahkamul Janaiz, hal: 224)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Banyak anak termasuk nikmat Alloh, dan unsur kekuatan suatu bangsa.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Allah Ta’ala berfirman menyebutkan kenikmatanNya kepada Bani Isroil:<o:p></o:p></span></p> <h4 dir="rtl" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاهُم بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا</span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></h4> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar</span></i><span style="font-size: 12pt;">. (QS. 17:6)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBlockText" dir="rtl" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">قَالَ سُلَيْمَانُ لَأَطُوفَنَّ اللَّيْلَةَ عَلَى تِسْعِينَ امْرَأَةً كُلُّهُنَّ تَأْتِي بِفَارِسٍ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَالَ لَهُ صَاحِبُهُ قُلْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَلَمْ يَقُلْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ فَطَافَ عَلَيْهِنَّ جَمِيعًا فَلَمْ يَحْمِلْ مِنْهُنَّ إِلَّا امْرَأَةٌ وَاحِدَةٌ جَاءَتْ بِشِقِّ رَجُلٍ وَايْمُ الَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ قَالَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فُرْسَانًا أَجْمَعُونَ</span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">(Nabi) Sulaiman berkata: “Pada malam ini sungguh akau akan menggilir 90 wanita, mereka semua akan melahirkan seorang penunggang kuda yang akan berjihad di jalan Alloh”. Kawannya berkata kepadanya: “Ucapkanlah: insya Alloh”. Tetapi beliau tidak mengucapkannya insya Alloh. Kemudian beliau menggilir mereka semua, lalu tidak ada yang hamil di antara mereka kecuali satu, yang melahirkan setengah bayi. Demi (Alloh) Yang jiwa Muhammad di tanganNya, jika beliau mengucapkannya insya Alloh, niscaya mereka akan berjihad di jalan Alloh, semua para penunggang kuda. (HR. Bukhori, no: 6639; Muslim, no: 1654; dll)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Inilah sedikit keterangan mengenai keutamaan memiliki anak, semoga bermanfaat. Al-hamdulillahi Robbil ‘alamiin.<o:p></o:p></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-66534593105761243782008-08-09T06:09:00.001-07:002008-08-09T06:10:56.493-07:00TUNTUNAN AQIQOH<p style="text-align: center;" class="MsoTitle" dir="ltr"><b><span style="" lang="IN">TUNTUNAN AQIQOH<o:p></o:p></span></b></p> <p style="text-align: center;" class="MsoTitle" dir="ltr"><b><span style="" lang="IN">Disusun oleh: Muslim Atsari<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Orang Islam memanfaatkan seluruh hidupnya di dunia ini untuk beribadah kepada Alloh Ta’ala. Karena sesungguhnya Alloh menciptakan jin dan manusia hanyalah untuk beribadah kepadaNya semata. Alloh berfirman:<o:p></o:p></span></p> <h1 dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ</span><span dir="ltr" style="" lang="IN"><o:p></o:p></span></h1> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupki dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, (QS. Al-An’am (6): 162)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Dan di antara bentuk ibadah di dalam agama Islam adalah bersyukur jika mendapatkan nikmat dari Alloh Ta’ala. Alloh berfirman:<o:p></o:p></span></p> <h1 dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ</span><span dir="ltr" style="" lang="IN"><o:p></o:p></span></h1> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN">Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS. Al-Baqoroh (2): 152)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Syukur adalah mengakui nikmat itu datang dari Alloh, memujiNya dengan lesan, dan menggunakan nikmat itu di dalam ketaatan kepadaNya.<o:p></o:p></span></p> <h2 dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><span lang="IN">AQIQOH</span></span></h2> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Bagaimanakah bentuk syukur kita, jika mendapatkan anak? </span><span style="font-size: 12pt;">A</span><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">gama Islam mengajarkan aqiqoh atau nasikah. Yaitu menyembelihkan kambing pada hari ke tujuhnya. Di bawah ini kami paparkan secara ringkas dalil dan tata-caranya:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Jumhur (mayoritas) ulama Ahlus Sunnah berpendapat aqiqoh hukumnya mustahab (sunnah/disukai).</span></b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"> Hal itu dengan cara: disembelihkan kambing pada hari tujuh setelah kelahirannya, dicukur rambutnya, dan diberi nama. Dengan dalil sabda Rasulullah </span><i><span style="font-size: 12pt;">sholallhu ‘alaihi was salam</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"> :<o:p></o:p></span></p> <h1 dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى<o:p></o:p></span></h1> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Setiap bayi tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari tujuh, dicukur, dan diberi nama</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">. (HR. Abu Dauwd, no: 2838; Tirmidzi, no: 1522; Ibnu Majah, no: 3165; dll; dari Samurah bin Jundub. Dishahihkan oleh Al-Hakim, disetujui oleh Adz-Dzahabi, syaikh Al-Albani, dan syeikh Abu Ishaq Al-Huwaini di dalam kitab Al-Insyirah Fii Adabin Nikah, hal:97]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr"><span lang="IN"> Menyembelih kambing pada hari ke tujuh dari hari kelahiran, inilah yang paling terkenal dari riwayat-riwayat, dan yang paling masyhur di antara ulama, sehingga tidak ada perselisihan dalam hal ini. Adapun setelah hari ke tujuh, seperti hari ke 14 atau ke 21 atau sewaktu-waktu jika memiliki kelonggaran, maka diperselisihkan ulama.</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr"><span lang="IN"> Mencukur bayi dengan cara digundul, tidak boleh dicukur sebagian dan dibiarkan sebagian yang lain. Sebagian ulama berpendapat bahwa mencukur rambut bayi itu khusus untuk bayi laki-laki, adapun bayi perempuan tidak dicukur, wallahu a’lam.<span style=""> </span></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr"><span lang="IN"><span style=""> </span>Setelah kepalanya dicukur, dianjurkan untuk diolesi dengan minyak wangi. Juga dianjurkan untuk bersodaqoh perak senilai berat rambut bayi yang dicukur tersebut.</span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr"><span lang="IN"><span style=""> </span>Memberi nama anak adalah dengan nama-nama yang baik, bermakna, dan tidak menyerupai nama orang kafir. Nama yang paling disukai oleh Allah adalah: Abdulloh dan Abdorrahman. Boleh juga dengan nama-nama Nabi atau orang-orang sholih.</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">2)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Untuk bayi laki-laki disembelihkan dua ekor kambing, sedangkan bayi perempuan satu kambing</span></b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">, boleh kambing jantan atau betina. Dengan dalil sabda Rasulullah </span><i><span style="font-size: 12pt;">sholallhu ‘alaihi was salam</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">:<o:p></o:p></span></p> <h1 dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">عَنِ الْغُلاَمِ شَاتَانِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ لاَ يَضُرُّكُمْ أَذُكْرَانًا كُنَّ أَمْ إِنَاثًا<o:p></o:p></span></h1> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Untuk bayi laki-laki disembelihkan dua ekor kambing, sedangkan bayi perempuan satu kambing, tidak mengapa kambing jantan atau betina</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">. [HR. Abu Dawud no:2835; Nasai, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan lain-lain dari Ummu Kurz. Dishahihkan </span><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">oleh syaikh Al-Albani; juga</span><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"> oleh syaikh Abu Ishaq Al-Huwaini. Lihat Al-Insyirah Fii Adabin Nikah, hal:97]<o:p></o:p></span><span dir="rtl" style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="IN"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">3)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Sebagian daging kambing tersebut dianjurkan dihadiahkan kepada tetangga</span></b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">, baik dalam keadaan mentah atau sudah matang. Boleh juga mengundang tetangga, kerabat serta kawan-kawan untuk makan bersama. Undangan makan karena aqiqoh ini biasa dilakukan oleh Salafush Sholih (orang-orang dahulu yang sholih). Inilah di antara riwayat yang menyebutkan hal itu:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.7pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Mu’awiyah bin Qurroh</span></b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"> –seorang hakim agama yang terkenal pandai dan terpercaya dari kalangan tabi’in- berkata: “<i>Ketika Iyas –anakku- dilahirkan, aku mengundang sekelompok sahabat Nabi n , lalu aku menjamu mereka, lalu mereka berdoa. Kemudian aku berkata: “Sesungguhnya anda semua telah berdoa, semoga Alloh memberikan berkah kepada anda semua di dalam doa anda. Dan jika aku berdoa dengan suatu doa maka hendaklah anda semua mengucapkan aamiin”. Maka aku mendoakan kebaikan yang banyak untuk Iyas pada agamanya dan akalnya. Dan sekarang aku benar-benar mengetahui padanya (Iyas) doa (ku) pada hari itu”.</i> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBlockText" dir="ltr" style="margin: 0cm 21.3pt 0.0001pt; text-indent: 0cm;"><span lang="IN">[Riwayat Bukhori di dalam Adabul Mufrod, no: 1255. Syaikh Al-Albani mengatakan: “Shohih sanadnya maqthu’ (Maqthu’ maksudnya: perkataan seorang tabi’i, yaitu Mu’awiyah bin Qurroh)]</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin: 0cm -0.35pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">4)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Jika orang tua tidak melakukan aqiqah untuk anaknya, apakah anak tersebut boleh mengaqiqahi dirinya sendiri ketika dewasa</span></b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">? Dalam masalah ini terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama. Ada sebuah hadits <i>dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah n mengaqiqahi dirinya sendiri setelah menjadi Nabi</i>. (HR. Thohawi di dalam kitab Musykilul Atsar 1/461; Thobaroni di dalam Mu’jamul Ausath 1/529. Juga diriwayatkan oleh Abu Syaikh, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar di dalam Fathul Bari 9/595).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style=""> </span>Para ulama berselisih tentang derajat hadits ini, sehingga mereka juga berselisih tentang hukum seseorang melakukan aqiqoh setelah dewasa. Perselisihan ini merupakan perselisihan ijtihadiyah (perselisihan karena tidak adanya dalil yang tegas) maka hendaklah umat Islam bersikap toleransi. Apalagi ada riwayat dari sebagian Salaf (orang dahulu yang sholih) yang mengamalkannya. Wallahu a’lam. [Lihat: Hukum Khusus Seputar Anak; Al-Insyirah Fii Adabin Nikah, hal:99, oleh Syeikh Abu Ishaq Al-Huwaini]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">KESALAHAN-KESALAHAN SEPUTAR AQIQOH:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-right: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">1-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Merayakan bayi pada hari ke 5 (sepasaran) atau ke 35 (selapanan) setelah kelahiran, hal ini menyelisihi ajaran Rasulullah </span><i><span style="font-size: 12pt;">sholallhu ‘alaihi was salam</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"> sebagaimana di atas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-right: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">2-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Memeriahkannya dengan pembacaan barjanzi/asyroqon/yasinan, hal ini tidak ada tuntunannya, bahkan ada larangannya, yaitu menambah-nambah tuntunan agamanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-right: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">3-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Memeriahkan dengan tape dengan musik, wayang, campur sari, yang dibunyikan dengan keras, karena hal ini mengganggu tetangga.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Setelah kita mendapatkan ilmu tentang aqiqoh/nasikah ini, marilah kita amalkan –jika mampu- dan kita dakwahkan. Jangan sampai kita meninggalkan Sunnah Nabi Muhammad ini, dan berpaling kepada ajaran lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Nabi Muhammad </span><i><span style="font-size: 12pt;">sholallhu ‘alaihi was salam</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"> bersabda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى </span><span dir="ltr" style="" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Semua umatku akan masuk sorga, kecuali yang tidak mau. Para sahabat bertanya: “Wahai Rosululloh, siapa yang enggan?” Beliau menjawab: “Barangsiapa taat kepadaku dia masuk sorga, barangsiapa bermaksiat kepadaku, maka dia enggan (masuk sorga)”. (HR. Bukhori, no: 7280) <o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-81196017401607455112008-08-09T06:02:00.000-07:002008-08-09T06:09:12.332-07:00LARANGAN GAMBAR MAKHLUK BERNYAWA<h1 dir="ltr" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">LARANGAN GAMBAR MAKHLUK BERNYAWA<o:p></o:p></span></h1> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: center; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" align="center"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Disusun oleh: MuslimAtsari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Sesama umat Islam wajib saling menasehati di dalam kebenaran dan kesabaran. Maka di sini kami ingin menyampaikan sedikit nasehat tentang suatu perkara yang banyak dilalaikan oleh kebanyakan orang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Sesungguhnya membuat patung atau gambar makhluk bernyawa dilarang di dalam agama Islam berdasarkan banyak hadits-hadits yang shahih. Hal ini dimuat di dalam kitab-kitab hadits, seperti Shohih Bukhori, Shohih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan Nasai, Sunan Ibnu Majah, Musnad Imam Ahmad, dan lainnya. Juga dimuat di dalam kitab-kitab nukilan, seperti Nailul Author, Riyadhus Sholihin, dan lain-lain. Demikian juga penjelasan para ulama -dahulu dan sekarang- tentang larangan ini sangat banyak sekali. Sehingga hal itu tidak mungkin kami tulis semuanya. Akan tetapi sedikit keterangan dan bukti telah cukup bagi orang yang mau mengerti dan mengikuti kebenaran. Inilah di antara hadits-hadits larangan tersebut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Hadits 1:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُونَ </span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" dir="ltr"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Dari Abdulloh (bin Mas’ud) semoga Alloh meridhainya, dia berkata: “Aku mendengar Nabi sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: “Sesungguhnya manusia yang paling berat siksanya di sisi Alloh pada hari kiamat adalah orang-orang yang membuat shuroh (patung/gambar makhluk bernyawa)”. (HR. Bukhari no: 5950)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Hadits 2:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِي اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الَّذِينَ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt; font-family: Arial;" lang="AR-SA"><span dir="ltr"></span> </span><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">يَصْنَعُونَ هَذِهِ الصُّوَرَ يُعَذَّبُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُقَالُ لَهُمْ أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt; font-family: Arial;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" dir="ltr"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Dari Abdulloh bin Umar semoga Allah meridhoi keduanya, dia bahwa Rosululloh sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: “Sesungguhnya orang-orang yang membuat shuroh-shuroh ini (patung/gambar makhluk bernyawa) akan disiksa pada hari kiamat. Akan dikatakan kepada mereka: “Hidupkan apa yang telah kamu buat”. (HR. Bukhari no: 5951; Muslim no: 2108)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Hadits 3:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">عَنْ عَائِشَةَ رَضِي اللَّهُ عَنْهَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِينَ يُضَاهُونَ بِخَلْقِ اللَّهِ </span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" dir="ltr"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Dari ‘Aisyah semoga Alloh meridhainya, Rasululloh sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: “Manusia yang paling berat siksanya pada hari kiamat adalah orang-orang yang menyerupai/menandingi ciptaan Alloh”. (HR. Bukhari no: 5954)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Hadits 4:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذَهَبَ يَخْلُقُ كَخَلْقِي فَلْيَخْلُقُوا ذَرَّةً أَوْ لِيَخْلُقُوا حَبَّةً أَوْ شَعِيرَةً</span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Dari Abu Huroiroh semoga Alloh meridhainya, dia berkata: “Aku mendengar Nabi sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: Alloh Yang Maha Mulia lagi Maha Agung berfirman: “Siapakah yang lebih zholim daripada orang yang akan menciptakan seperti ciptaanKu! Maka silahkan mereka menciptakan seekor semut atau silahkan mereka menciptakan sebutir biji tanaman atau sebiji gandum (pasti mereka tidak mampu-pen)!” (HR. Bukhori, no: 7559; Muslim, no: 2111; dll)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p>Hadits 5:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الْحَسَنِ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنِّي رَجُلٌ أُصَوِّرُ هَذِهِ الصُّوَرَ فَأَفْتِنِي فِيهَا فَقَالَ لَهُ ادْنُ مِنِّي فَدَنَا مِنْهُ ثُمَّ قَالَ ادْنُ مِنِّي فَدَنَا حَتَّى وَضَعَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِهِ قَالَ أُنَبِّئُكَ بِمَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّ مُصَوِّرٍ فِي النَّارِ يَجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُورَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسًا فَتُعَذِّبُهُ فِي جَهَنَّمَ و قَالَ إِنْ كُنْتَ لَا بُدَّ فَاعِلًا فَاصْنَعِ الشَّجَرَ وَمَا لَا نَفْسَ لَهُ </span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" dir="ltr"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Dari Sa’id bin Abil Hasan, dia berkata: “Seorang lelaki mendatangi Ibnu ‘Abbas, lalu berkata: “Aku, orang yang membuat shuroh-shuroh (patung/gambar makhluk bernyawa), berilah aku hukum tentang hal tersebut!” Ibnu ‘Abbas berkata kepadanya: “Mendekatlah kepadaku”, maka laki-laki itu mendekat kepadanya. Kemudian Ibnu ‘Abbas berkata lagi: “Mendekatlah kepadaku”, maka laki-laki itu mendekat kepadanya, sampai Ibnu ‘Abbas meletakkan tangannya di atas kepala laki-laki itu. Ibnu ‘Abbas berkata: “Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kudengar dari Rasululloh sholallohu ‘alaihi wassallam. Aku mendengar Rasululloh sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda: “Semua pembuat shurah (patung/gambar makhluk bernyawa) di dalam neraka. Allah akan menjadikan nyawa pada tiap-tiap shurah yang telah dia buat, lalu semua shurah itu akan menyiksanya (pembuatnya) di dalam neraka Jahannam”. Ibnu ‘Abbas berkata: “Jika kamu harus melakukan, maka buatlah pohon dan apa-apa yang tidak bernyawa”. (HR. Muslim, no: 2110)<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Hadits 6:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">عَنْ أَبِي الْهَيَّاجِ الْأَسَدِيِّ قَالَ قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ أَلَّا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا تَدَعَ تِمْثَالًا إِلَّا طَمَسْتَهُ وَلَا قَبْرًا مُشْرِفًا إِلَّا سَوَّيْتَهُ (وَلَا صُورَةً إِلَّا طَمَسْتَهَا)</span><span dir="ltr" style="font-size: 18pt; font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" dir="ltr"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Dari Abul Hayyaj Al-Asadi, dia berkata: Ali bin Abi Tholib berkata kepadaku: “Tidakkah aku utusmu untuk melakukan apa yang Rasululloh sholallohu ‘alaihi wassallam telah mengutusku: yaitu kamu tidak membiarkan patung kecuali kamu rubah bentuknya; dan kamu tidak membiarkan kubur yang tinggi kecuali kamu ratakan”. (Pada lafazh lain: dan kamu tidak membiarkan gambar kecuali kamu hapuskan). (HR. Muslim, no: 969)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">KETERANGAN:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Hadits 1 sampai 4 menunjukkan beratnya siksa pembuat shuroh (patung/gambar) makhluk bernyawa. Hadits ini sekaligus sebagai larangan membuatnya, atau memerintahkan membuatnya atau meridhoinya. Dan hal itu adalah dosa besar!<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Hadits 2, 3, 4 dan 5 menunjukkan sebab/alasan larangan, yaitu bahwa perbuatan di atas menyerupai ciptaan Alloh, dan menandingi perbuatan Alloh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Dari sini para ulama membantah orang-orang yang <i>beranggapan bahwa ‘illah (sebab) larangan adalah karena patung/gambar itu disembah atau khawatir disembah, sehingga jika untuk hiasan atau pengajaran maka -menurut mereka- dibolehkan</i>. Anggapan tersebut batil, karena alasan ini mereka buat-buat sendiri dengan akal dan perasaan, tidak berdasarkan agama, bahkan bertentangan dengan agama! Maka kita wajib menerima sabda Nabi Muhammad dan wajib menolak perkataan siapapun yang bertentangan dengannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Hadits 5 menunjukkan boleh membuat patung/gambar benda-benda tidak bernyawa, seperti pohon, laut, dan lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Hadits 6 menunjukkan kewajiban merusak patung dan menghapus gambar makhluk bernyawa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Larangan di dalam hadits-hadits di atas umum sifatnya, sehingga mencakup patung, gambar dan foto makhluk bernyawa, baik manusia ataupun binatang atau lainnya. Kecuali yang termasuk kebutuhan darurat, seperti KTP, SIM, Paspor, uang, dan semacamnya, maka hal itu dibolehkan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span><b><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">PERINGATAN:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Sesungguhnya kemungkaran yang berkaitan dengan patung/gambar ini telah menyebar dalam berbagai bentuknya. Seperti: Patung-patung di persimpangan jalan, taman-taman, kantor-kantor, sekolah-sekolah, dan lainnya. Juga berbagai gambar makhluk bernyawa di baju, tas, koran-koran, majalah-majalah, buku-buku pelajaran dan bacaan, iklan, kalender, tembok-tembok sekolah (terutama TK), tembok-tembok di jalan, dinding rumah, bungkus-bungkus makanan atau barang, dan lainnya. Demikian juga foto-foto kenangan masa kecil, ketika tamasya, sewaktu wisuda, saat pernikahan, dan lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Setelah sampai kepada kita tentang larangan patung/gambar makhluk bernyawa, maka merupakan kewajiban kita bersama sebagai orang Islam dan beriman untuk tunduk terhadap larangan tersebut. Yaitu dengan tidak membuatnya, atau menyuruh membuatnya, atau menyimpannya, atau meridhoinya. Orang-orang yang memiliki wewenang dan kemampuan wajib meniadakan dan menghapuskannya. Jika tidak, maka mereka akan dituntut di hadapan Alloh Yang Maha Kuasa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Hendaklah kita tahu bahwa waktu hidup kita di dunia ini sebentar dan terbatas! Maka hendaklah kita mempergunakan dengan sebaik-baiknya. Mengisinya dengan amal-amal yang bermanfaat, sehingga meraih kebagaiaan di dunia dan akhirat. Bukan dengan menuruti berbagai kesenangan yang akan melalaikan tujuan hidup yang sebenarnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;">Semoga apa yang kami sampaikan ini menjadi perhatian, dan semoga kita semua selalu dijauhkan dari kemurkaan Alloh ‘Azza Wa Jalla. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl"><span dir="ltr" style="font-size: 11pt;"><o:p> </o:p></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-16548329132967917562008-08-09T05:58:00.000-07:002008-08-09T06:01:34.659-07:00LARANGAN ISBAL BAGI LAKI-LAKI<h1 dir="ltr" style="text-align: center;" align="center"><span style=""><span style="font-size:100%;">LARANGAN ISBAL BAGI LAKI-LAKI</span><o:p></o:p></span></h1> <h5 style="text-align: center;" dir="rtl"><i><span dir="ltr" style="">Disusun oleh: Muslim Atsari</span></i><span dir="ltr" style=""> <o:p></o:p></span></h5> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Sesungguhnya agama Islam mengatur kehidupan manusia dalam semua sisi kehidupannya, sehingga akan membawa kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat. Demikian juga dalam masalah pakaian, agama Islam juga membuat aturan-aturan. Salah satu larangan agama yang berkaitan dengan pakaian adalah isbal bagi laki-laki. Karena banyak orang yang belum mengerti atau memahami larangan ini, maka di sini kami akan menyampaikan keterangan tentangnya, semoga bermanfaat.<o:p></o:p></span></p> <h2 dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">1-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Makna Isbal.<o:p></o:p></span></b></h2> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Isbal secara bahasa: artinya: menurunkan, melepaskan, dll. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Yang dimaksudkan di sini adalah: memanjangkan pakaian (sarung, celana panjang, baju, dll) sehingga menutupi mata kaki. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">2-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Hukum Isbal Yang Disertai Kesombongan.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Isbal dengan disertai kesombongan hukumnya harom dengan kesepakatan ulama. Di antara dalilnya adalah:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt;"><span style="">1)<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;">Firman Alloh:<o:p></o:p></span></p> <h3 dir="rtl" style="margin-left: 0cm; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">وَلاَ تَمْشِ فِي اْلأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ اْلأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولاً</span><span dir="ltr" style=""><o:p></o:p></span></h3> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="">Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (QS. Al-Isra’ (17): 37)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Ayat ini menunjukkan haromnya kesombongan, baik dengan isbal maupun tidak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">2) Ancaman terhadap orang yang menyeret pakaiannya dengan sebab sombong.<o:p></o:p></span></p> <h4 dir="ltr" style="margin-right: 0cm; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style=""><span style=""> </span>Rasululloh bersabda:</span><span dir="rtl" style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></h4> <h4 dir="rtl" style="margin-right: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا <o:p></o:p></span></h4> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="">Alloh tidak akan melihat orang yang menyeret pakaiannya dengan sebab sombong. (HR.Bukhori, no: 5788; Muslim, no: 2087; dari Abu Huroiroh. Riyadhus Sholihin, no: 792))<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">3-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Hukum Isbal Tanpa Kesombongan <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Ulama berselisih tentang hukum isbal bagi laki-laki tanpa disertai kesombongan. Haram atau tidak? Pendapat yang lebih kuat, hukumnya juga harom, berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Ancaman isbal secara umum. <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Rasululloh bersabda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الْإِزَارِ فَفِي النَّارِ</span><span dir="ltr"></span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;"><span dir="ltr"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Sarung yang di bawah mata kaki di dalam neraka.<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">(HR.Bukhori, no: 5787; Nasai 8/207, dari Abu Huroiroh. </span><span style="font-size: 12pt;">Riyadhus Sholihin, no: 793)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Di dalam hadits ini Nabi n tidak membedakan antara isbal dengan kesombongan atau tidak, sehingga ancaman di dalam hadits ini umum, mengenai semuanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Isbal termasuk kesombongan.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Rasululloh bersabda kepada Jabir bin Sulaim:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="rtl" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">وَارْفَعْ إِزَارَكَ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ فَإِنْ أَبَيْتَ فَإِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِيَّاكَ وَإِسْبَالَ الْإِزَارِ فَإِنَّهَا مِنَ الْمَخِيلَةِ وَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمَخِيلَةَ </span><span dir="ltr" style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="">Angkatlah sarungmu sampai pertengahan betis, jika engkau enggan maka sampai kedua mata kaki. Janganlah engkau mengisbal sarung, karena sesungguhnya itu termasuk kesombongan. Dan Alloh tidak menyintai kesombongan. (HR.Abu Dawud, no: 4084, dishohihkan oleh Syeikh Al-Albani)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Sifat sarung orang mukmin adalah pertengahan betis.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 12pt;">Rasululloh bersabda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="rtl" style="margin: 0cm 0.2pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">إِزْرَةُ الْمُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ وَلَا حَرَجَ أَوْ لَا جُنَاحَ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِن<span style=""> </span>َ الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِي النَّارِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ </span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Keadaan sarung seorang muslim sampai pertengahan betis, dan tidak dosa antaranya dengan kedua mata kaki. Apa yang di bawah mata kaki, maka itu di dalam neraka. Dan barangsiapa menyeret sarungnya dengan kesombongan, Alloh tidak akan melihatnya</span></i><span style="font-size: 12pt;">. (HR.Abu Dawud, no: 4093; Ibnu Majah, no: 3573; dari Abu Sa’id Al-Khudri. Dishohihkan oleh Syeikh Al-Albani, lihat Ash-Shohihah, 2017. </span><span style="font-size: 12pt;">Riyadhus Sholihin, no: 799)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBlockText" dir="rtl" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 35.45pt; text-align: justify; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَسْفَلِ عَضَلَةِ سَاقِي أَوْ سَاقِهِ فَقَالَ هَذَا مَوْضِعُ الْإِزَارِ فَإِنْ أَبَيْتَ فَأَسْفَلَ فَإِنْ أَبَيْتَ فَأَسْفَلَ فَإِنْ أَبَيْتَ فَلَا حَقَّ لِلْإِزَارِ فِي الْكَعْبَيْنِ </span><o:p></o:p></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-align: justify;"><i style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-size: 12pt;">Dari Hudzaifah, dia berkata: “Rasululloh memegang sebelah bawah daging betisku (atau betisnya), lalu bersabda: “Ini tempat sarung, jika engkau enggan maka lebih bawah, jika engkau enggan maka lebih bawah, jika engkau enggan</span></i><span style="font-size: 12pt; color: rgb(51, 204, 204);"> <i style="color: rgb(0, 0, 0);">maka tidak ada hak untuk sarung pada kedua mata kaki</i><span style="color: rgb(0, 0, 0);">”. (HR.Ibnu Majah, no: 3572; Nasai 8/206. Dishohihkan oleh Syeikh Al-Albani, lihat: Ash-Shohihah, no: 1765, 2366)</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Alloh tidak mencintai musbil (orang yang berbuat isbal).<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Rasululloh bersabda kepada Sufyan bin Sahl:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">لاَ تُسْبِلْ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْمُسْبِلِينَ </span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Janganlah engkau melakukan isbal, karena sesungguhnya Alloh tidak menyintai orang-orang yang melakukan isbal</span></i><span style="font-size: 12pt;">. (HR.Ibnu Majah, no:3574, dishohihkan oleh Syeikh Al-Albani, lihat Ash-Shohihah, no 2862)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Perintah Nabi untuk menaikkan sarung, sedangkan hukum asal perintah adalah wajib.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Ibnu Umar berkata: </span><span dir="rtl" style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="margin: 0cm 0.2pt 0.0001pt 21.3pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">مَرَرْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي إِزَارِي اسْتِرْخَاءٌ فَقَالَ يَا عَبْدَ اللَّهِ ارْفَعْ إِزَارَكَ فَرَفَعْتُهُ ثُمَّ قَالَ زِدْ فَزِدْتُ فَمَا زِلْتُ أَتَحَرَّاهَا بَعْدُ فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ إِلَى أَيْنَ فَقَالَ أَنْصَافِ السَّاقَيْنِ </span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">“Aku melewati Rasululloh, sedangkan sarungku turun, maka beliau bersabda: “Wahai Abdulloh, angkatlah sarungmu!”, maka aku mengangkatnya. Lalu beliau bersabda; “Tambahlah!” Maka aku menambahkan. Setelah itu aku selalu menjaganya.” Sebagian orang bertanya: “Sampai mana?” Ibnu Umar berkata: “Pertengahan betis”. </span></i><span style="font-size: 12pt;">(HR. Muslim, no: 2086. </span><span style="font-size: 12pt;">Riyadhus Sholihin, no: 800)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-size: 12pt;">Pada riwayat Ahmad disebutkan bahwa Zaid bin Aslam berkata: bahwa Ibnu Umar bercerita: Bahwa Nabi melihatnya memakai sarung baru, beliau bertanya: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="rtl" style="margin-left: 22.5pt; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed; color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">مَنْ هَذَا فَقُلْتُ أَنَا عَبْدُ اللَّهِ فَقَالَ إِنْ كُنْتَ عَبْدَ اللَّهِ فَارْفَعْ إِزَارَكَ قَالَ فَرَفَعْتُهُ قَالَ زِدْ قَالَ فَرَفَعْتُهُ حَتَّى بَلَغَ نِصْفَ السَّاقِ قَالَ ثُمَّ الْتَفَتَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ فَقَالَ مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ مِنْ الْخُيَلَاءِ لَمْ يَنْظُرْ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّهُ يَسْتَرْخِي إِزَارِي أَحْيَانًا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَسْتَ مِنْهُمْ</span><o:p></o:p></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i style="color: rgb(0, 0, 0);"><span style="font-size: 12pt;">“Siapa ini?” Aku menjawab: “Abdulloh”. Beliau bersabda: “Jika engkau Abdulloh, maka angkatlah sarungmu!”, maka aku mengangkatnya. Lalu beliau bersabda; “Tambahlah!” Maka aku menaikkannya sehingga sampai pertengahan betis”. Kemudian beliau menoleh kepada Abu Bakar sambil bersabda: “Barangsiapa menyeret pakaiannya dengan sebab sombong, Alloh tidak akan melihatnya pada hari kiamat”. Lalu Abu Bakar berkata: “Sesungguhnya terkadang sarungku turun”. Maka Nabi bersabda: “Engkau tidak termasuk mereka”. </span></i><span style="font-size: 12pt; color: rgb(51, 204, 204);"><span style="color: rgb(0, 0, 0);">(HR</span><i style="color: rgb(0, 0, 0);">. </i><span style="color: rgb(0, 0, 0);">Ahmad, no: 6056)</span><i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Isbal termasu isrof (melewati batas) (Fathul Bari 10/318)<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Rasululloh bersabda:<o:p></o:p></span></p> <h6 dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">كُلُوا وَاشْرَبُوا وَالْبَسُوا وَتَصَدَّقُوا فِي غَيْرِ إِسْرَافٍ وَلَا مَخِيلَةٍ </span></h6> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bershodaqohlah, dengan tanpa melewati batas dan kesombongan</span></i><span style="font-size: 12pt;">. (HR. Bukhori secara mu’allaq; Abu Dawud Ath-Thoyalisi dan Al-Harist bin Abi Usamah dalam Musnad keduanya; Ibnu Abi Dunya dalam kitab Asy-Syukr; dan At-Tirmidzi; Lihat Fathul Bari, kitab; Libas)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Isbal termasuk tasyabbuh (menyerupai) pakaian wanita.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika Rasululloh menyebutkan tentang isbal pada sarung, maka Ummu Salamah bertanya:<o:p></o:p></span></p> <h4 dir="rtl" style="margin-right: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">فَالْمَرْأَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تُرْخِي شِبْرًا قَالَتْ أُمُّ سَلَمَةَ إِذًا يَنْكَشِفُ عَنْهَا قَالَ فَذِرَاعًا لَا تَزِيدُ عَلَيْهِ </span><span dir="ltr" style=""><o:p></o:p></span></h4> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Bagaimana<span style=""> </span>wanita wahai Rasululloh?, Beliau menjawab: “Wanita menurunkan sejengkal”. Ummu Salamah berkata: “Kalau begitu (telapak kakinya) terbuka”. Beliau bersabda: “Kalau begitu sehasta, dia tidak boleh menambah lagi”. </span></i><span style="font-size: 12pt;">(HR. Abu Dawud, Nasai, dll)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">8.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Isbal tidak aman dari barang najis.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Ketika kholifah Umar ditikam saat sholat subuh, sehingga beliau sakit parah dan dibawa ke rumahnya. Beliau diberi minum sari buah, lalu minuman itu keluar lewat perutnya, lalu diberi minum susu, lalu susu itu juga keluar lewat perutnya. Maka orang-orangpun mengetahui bahwa beliau akan wafat. Banyak orang datang memuji beliau. Lalu datanglah seorang pemuda yang menghibur dan memuji berbagai keutamaan Umar. Ketika pemuda itu berpaling, ternyata sarung pemuda itu menyentuh tanah. Umar memerintahkan agar orang-orang mengembalikan anak itu kepada beliau, lalu berkata:<o:p></o:p></span></p> <h4 dir="rtl" style="margin-right: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">يَا ابْنَ أَخِي ارْفَعْ ثَوْبَكَ فَإِنَّهُ أَبْقَى لِثَوْبِكَ وَأَتْقَى لِرَبِّكَ</span><span dir="ltr" style=""><o:p></o:p></span></h4> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;">Wahai anak saudaraku, angkatlah pakaianmu, itu lebih awet untuk pakaianmu, dan lebih taqwa kepada Robbmu</span></i><span style="font-size: 12pt;">. (HR. Bukhori, no: 3700)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;"><span style="">9.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;">Tidak isbal karena meneladani Nabi<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Sahabat Ubaid bin Kholid Al-Muharibi berkata:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="rtl" style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">إِنِّي لَبِسُوقِ ذِي الْمَجَازِ عَلَيَّ بُرْدَةٌ لِي مَلْحَاءُ أَسْحَبُهَا قَالَ فَطَعَنَنِي رَجُلٌ بِمِخْصَرَةٍ فَقَالَ ارْفَعْ إِزَارَكَ فَإِنَّهُ أَبْقَى وَأَنْقَى فَنَظَرْتُ فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَظَرْتُ فَإِذَا إِزَارُهُ إِلَى أَنْصَافِ سَاقَيْهِ</span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;">Aku berada di pasar Dzil Majaz mengenakan burdah bergaris-garis hitam dan putih milikku, aku menyeretnya. Lalu seorang laki-laki menekanku dengan tongkatnya, sambil berkata: “<i>Angkatlah sarungmu, itu lebih awet dan lebih bersih. (Tidakkah padaku terdapat teladan bagimu?)”.</i> Lalu aku memandang, ternyata dia adalah Rasululloh, lalu aku memandang ternyata sarung beliau sampai pertengahan kedua betis beliau. (HR. Ahmad, no:22007; tambahan dalam kurung riwayat Tirmidzi dalam Asy-Syamail)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 12pt;"><o:p> </o:p></span>Kesimpulan: <span style="font-weight: normal;">Dari penjelasan di atas, jelas bahwa isbal hukumnya haram bagi laki-laki, jika disertai kesombongan maka dosanya lebih besar dan ancamannya lebih berat. Al-hamdulillah Robbil ‘Alamin.</span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-49126520183670621242008-08-09T05:56:00.000-07:002008-08-09T05:58:18.140-07:00MAKNA DAN CAKUPAN IBADAH<p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><span style="font-weight: bold;">MAKNA DAN CAKUPAN IBADAH</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Disusun oleh: Muslim Atsari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Alloh Ta’ala telah memberitakan kepada kita bahwa Dia menciptakan kita hanyalah agar kita beribadah kepadaNya. Alloh berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="rtl" style="text-align: left; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" align="right"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic"; font-style: normal;" lang="AR-SA">وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ {56}</span><span dir="ltr" style="font-style: normal;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="margin: 0cm 4.5pt 0.0001pt;"><span style="" lang="IN">Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat (51):56)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt;"><span style="" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 4.5pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Demikian juga bahwa seluruh utusan Alloh, memulai seruan mereka agar manusia beribadah hanya kepadaNya. Dan perintah pertama di dalam kitab suci Al-Qur’an adalah perintah beribadah hanya kepada Alloh semata. Yaitu firman Alloh Ta’ala:<o:p></o:p></span></p> <h2 dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {21}<o:p></o:p></span></h2> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -4.5pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Hai manusia, beribadahlah kepada Robb-mu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">. (QS. Al-Baqoroh (2): 21)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Oleh karena itu, kita wajib memperhatikan ibadah ini, baik secara ilmu maupun amal. Maka apakah ibadah itu?</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">MAKNA IBADAH<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Makna ibadah secara bahasa</span></b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"> adalah: ketundukan dan kerendahan/kepatuhan, seperti perkataan bahasa Arab: “</span><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">thoriiq mu’abbad</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">” artinya: jalan yang merendah karena diinjak oleh telapak kaki. Atau seperti perkataan “</span><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">ba’iir mu’abbad</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">” artinya onta yang patuh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Adapun makna ibadah secara istilah</span></b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">, para ulama telah menjelaskannya dengan berbagai ungkapan yang berbeda-beda, namun intinya sama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t </span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">(wafat 728 H) </span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">berkata: “</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Ibadah adalah: satu istilah yang menghimpun seluruh apa yang dicintai dan diridhai oleh Allah, yang berupa perkataan dan perbuatan, yang lahir dan yang batin”. (Al-‘Ubudiyah, hlm: 23, dengan penelitian: Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Imam Ibnu Katsir t (wafat 774 H) berkata: “Di dalam (istilah) syari’at (ibadah) adalah: suatu ungkapan dari apa yang menggabungkan kesempurnaan/puncak kecintaan,<span style=""> </span>ketundukan, dan rasa takut”. (Tafsir Ibnu Katsir, surat Al-Fatihah, ayat: 5)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin t berkata: “Ibadah digunakan pada dua perkara (dua makna): <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Pertama:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"> </span><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">ta’abbud </span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">(perbuatan ibadah), maka ini maknanya adalah: merendahkan diri kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, dengan kecintaan dan pengagungan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Kedua:</span></b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"> </span><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">muta’abbadu bihi</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"> (sebagai obyek; yang digunakan untuk beribadah), maknanya adalah sebagaimana yang dikatakan oleh </span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t , yaitu</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">: Istilah yang meliputi seluruh apa yang dicintai dan diridhai oleh Allah, yang berupa perkataan dan perbuatan, yang lahir dan yang batin”. (Kitab Al-Qaulul Mufid Syarh Kitab At-Tauhid, juz:1, hal:10) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">CARA MELAKSANAKAN IBADAH<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Dari penjelasan<b> </b>Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin t di atas kita mengetahui bahwa cara beribadah kepada Alloh adalah dengan menjalankan perintah-perintahNya, baik perintah wajib atau mustahab (sunnah) dan menjauhi larangan-laranganNya, baik larangan harom atau makruh. Hal itu dilakukan dengan penuh kecintaan dan pengagungan, berharap rohmat Alloh dan takut terhadap siksaNya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Oleh karena itu untuk beribadah membutuhkan ilmu agama, berdasarkan dalil-dalil Al-Kitab danAs-Sunnah. Karena kita tidak akan mengetahui perintah Alloh untuk dikerjakan kecuali dengan dalil. Dan kita juga tidak akan mengetahui larangan</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;">Nya</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"> untuk ditinggalkan kecuali dengan dalil. Maka beribadah kepada Alloh hanyalah dengan mengikuti Nabi Muhammad n , mentaati Alloh dan RosulNya. Mentaati terhadap perintah dengan cara melaksanakannya, mentaati larangan, dengan cara meninggalkannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Alloh Ta’ala berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic"; font-style: normal;" lang="AR-SA">قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُُ رَّحِيمُُ </span><b><span dir="ltr" style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah aku (Nabi Muhammad), niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali-‘Imron (3): 31)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Dan telah diketahui bahwa selain mengikuti tuntunan Nabi Muhammad n , ibadah akan diterima oleh Alloh jika dilakukan dengan ikhlas, dan didasari dengan iman. Tiga hal inilah syarat diterimanya ibadah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">CAKUPAN IBADAH<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Dari penjelasan di atas kita mengetahui bahwa ibadah kepada Alloh meliputi seluruh sisi kehidupan manusia, yang lahir maupun yang batin. Inilah di antara dalil-dalil yang menunjukkan cakupan ibadah itu mengenai seluruh sisi kehidupan manusia:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Hal ini sebagaimana firman Alloh Ta’ala:</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic"; font-style: normal;" lang="AR-SA">قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَ نُسُكِي وَ مَحْيَايَ وَمَمَاتِي للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ {162} لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذّلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ {163}</span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Katakanlah: "Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Alloh)". (QS. Al-An’am (6): 163)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Ayat ini jelas menunjukkan bahwa ibadah mencakup seluruh sisi kehidupan manusia.</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p><p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Juga firman Alloh Ta’ala:</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic"; font-weight: normal;" lang="AR-SA">فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا</span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt; font-weight: normal;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr" style="margin-left: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS. An-Nisa’ (4): 65)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Sebab turun ayat ini adalah perselisihan dua sahabat tentang pengairan kebun, kemudian Rosululloh memberikan keputusan di antara mereka. Namun salah seorang dari mereka tidak menerima keputusan Rosulullah, maka turunlah ayat ini. Ayat ini menunjukkan kewajiban menerima keputusan Rosulullah dalam segala perkara, baik masalah pengairan, sebagaimana sebab turunnya ayat ini, maupun lainnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">KESALAHAN MEMAHAMI MAKNA IBADAH<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Ada dua kelompok manusia yang salah di dalam memahami makna ibadah. Mereka adalah:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><span style="">1-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Kelompok orang yang mempersempit makna<span style=""> </span>ibadah.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Mereka membatasi ibadah hanyalah perbuatan ritual yang berhubungan dengan Alloh saja. Atau menganggap bahwa ibadah itu hanya dilakukan di masjid saja. Sehingga ketika kepada kelompok orang ini disampaikan perintah atau larangan yang berkaitan dengan makan-minum, berpakaian, pergaulan, kesenian,<span style=""> </span>kebudayaan, ekonomi, politik, pernikahan, atau lainnya yang diatur oleh agama Islam, mereka menolak dengan alasan agama tidak boleh mengatur hal-hal tersebut! Alangkah sombongnya mereka terhadap Alloh, Pencipta mereka, yang telah membuat syari’at untuk mereka!! <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Alloh Ta’ala berfirman:</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic"; font-style: normal;" lang="AR-SA">قُلْ أَطِيعُوا اللهَ وَالرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْكَافِرِينَ {32}</span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (QS. Ali-‘Imron (3): 32)</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Ayat ini menunjukkan wajib taat kepada </span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Allah dan Rasul-Nya</span><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"> secara umum, dalam perkara apa saja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><span style="">2-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Kelompok orang yang melewati batas dalam agama. <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Mereka menganggap sesuatu yang bukan ibadah sebagai ibadah. Membuat perkara-perkara baru di dalam agama, dengan akalnya atau perasaannya. Melakukan ibadah tanpa dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hanya sekedar kebiasaan atau adat yang tidak dituntunkan oleh Alloh dan RosulNya. Padahal ibadah itu harus berdasarkan dalil dan petunjuk dari Alloh dan RosulNya. Jika tidak, maka tertolak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda:</span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Barangsiapa membuat perkara baru di dalam urusan kami (agama) ini, apa-apa yang bukan padanya, maka itu tertolak. (HR. Bukhari no: 2697; Muslim no: 1718)</span></i><i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></i></p><p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Dengan penjelasan ini, kita memahami keagungan agama Islam, agama yang haq, yang mengajarkan segala perkara yang dibutuhkan bagi umat manusia. Maka seharusnya manusia menerima agama mulia ini. Hanya Alloh Pemberi taufiq. Al-hamdulillah robbil ‘alamin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 14.2pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl"><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-3695145085874520602008-08-09T05:53:00.000-07:002008-08-09T05:55:27.431-07:00MAKNA SYAHADAT MUHAMMAD ROSULULLOH<p class="MsoTitle" dir="ltr" style="text-align: center;"><b><span lang="IN">MAKNA SYAHADAT MUHAMMAD ROSULULLOH<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoSubtitle" dir="ltr" style="text-align: center;"><span lang="IN">Disusun oleh Muslim Atsari</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 14.4pt; text-align: justify; text-indent: 21.6pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Rukun Islam yang pertama dan paling utama adalah syahadat Laa ilaaha illa Alloh dan syahadat Muhammad Rosululloh. Dua syahadat ini saling berkaitan, tidak terpisahkan.<span style=""> </span>Telah kami sampaikan penjelasan tentang syahadat Laa ilaaha illa Alloh, maka di sini kami akan menyampaikan penjelasan tentang syahadat Muhammad Rosululloh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 14.4pt; text-align: justify; text-indent: 21.6pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Syahadat Muhammad Rosululloh.artinya adalah mengikrarkan dengan lesan d</span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">isertai </span><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">keyakinan dengan hati bahwa Nabi Muhammad bin Abdulloh keturunan Hasyim dari suku Quraisy adalah utusan Alloh kepada seluruh mansuia dan jin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 14.4pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Hal ini sebagaimana firman Alloh:</span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <h1 dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">وَمَآ أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّ كَآفَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ {28}<o:p></o:p></span></h1> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt;"><span lang="EN-GB">Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. (QS. Saba’ (34):28)</span><span dir="rtl" style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-right: 36pt; text-align: justify; text-indent: 13.5pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Juga firman Alloh Ta’ala:</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic"; font-style: normal;" lang="AR-SA">وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ {56}</span><span dir="ltr" style="font-style: normal;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.4pt 0.0001pt;"><span style="" lang="IN">Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat (51):56)<o:p></o:p></span></p> <h4 dir="ltr"><span lang="IN">KANDUNGAN SYAHADAT MUHAMMAD ROSULULLOH</span></h4> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 14.4pt; text-align: justify; text-indent: 21.6pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Kemudian kita wajib mengetahui, bahwa syahadat Muhammad adalah utusan Alloh memiliki tuntutan-tuntutan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 32.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">1-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Membenarkan berita beliau.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-right: 36pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Alloh Ta’ala berfirman:</span><span style="font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBlockText" dir="rtl" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 31.5pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic"; font-weight: normal;" lang="AR-SA">قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ يُحْيِ وَيُمِيتُ فَئَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ اْلأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ</span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman"; font-weight: normal;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 1.3pt 0.0001pt 32.4pt; text-indent: -0.9pt;"><i><span lang="IN">Katakanlah: "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Alloh kepadamu semua, yaitu Alloh yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Alloh dan Rosul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk. (QS. Al-A’rof (7): 158)<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 32.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span></span><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">2-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Mentaati perintah beliau.<o:p></o:p></span></b></p> <h3 dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلاَّ لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللهِ</span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></h3> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr"><span lang="EN-GB">Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk dita'ati dengan seijin Allah. (QS. 4:64)</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 32.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">3-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Menjauhi larangan beliau.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 32.4pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span dir="rtl" style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">وَمَآ ءَاتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ {7}</span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr"><i><span lang="IN">Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah itu. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya. (QS. Al-Hasyr (59):7)<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoBodyText3" dir="ltr" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p>Imam Ibnul Qoyyim –semoga Alloh merahmati beliau- berkata: “Adapun adab terhadap Rosul n , maka Al-Qur’an dipenuhi dengan adab tersebut. Pokok adab terhadap beliau adalah: “Totalitas kepasrahan terhadap beliau, tunduk terhadap perintah beliau, menerima berita dari beliau dengan penuh penerimaan dan keyakinan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Dengan tanpa menentangnya dengan khayal kebatilan yang dia namakan dengan akal, <b>atau</b> menganggap berita Rosul mengandung syubhat (kerancuan) dan keraguan, <b>atau</b> lebih mengutamakan pendapat-pendapat manusia dan hasil-hasil fikiran-fikiran mereka daripada berita Rosul. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Maka (seorang mukmin) mentauhidkan (mengesakan; menunggalkan) Rosul dengan tahkiim (menjadikan beliau sebagai hakim) dan tasliim (kepasrahan terhadap keputusan Rosul), ketaatan dan kepatuhan. Sebagaimana dia (seorang mukmin) mentauhidkan (mengesakan) Al-Mursil (Alloh Yang telah mengutus Rosul) Subhanahu wa Ta’ala dengan ibadah, ketundukan, merendahkan diri, selalu kembali, dan tawakkal”. (Kitab Madarijus Salikin juz: 2; hlm: 387. Dinukil dari kitab Bahjatun Nazhirin Syarh Riyadhus Sholihin juz 2, hal: 7, penerbit: Daar Ibnil Jauzi, cet: 1, th: 1415 H / 1994 H) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 32.4pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">4-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Beribadah kepada Alloh hanya dengan syari’at beliau.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Alloh Ta’ala berfirman:<o:p></o:p></span></p> <h2 dir="rtl" style="margin-right: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ اْلأِسْلاَمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي اْلأَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ</span></h2> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr"><span lang="EN-GB">Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali ‘Imron (3):85)</span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Imam Ibnu Katsir –semoga Alloh merahmatinya- berkata menjelaskan ayat 19, dari surat Ali ‘Imron: “Firman Alloh ini sebagai pemberitahuan dariNya bahwa tidak ada agama di sisiNya yang akan Dia terima kecuali Al-Islam, yaitu: mengikuti para Rosul di dalam apa yang mereka diutus oleh Alloh dengannya, di setiap waktu, sehingga Alloh menutup (para Rosul) dengan (Nabi) Muhammad. Alloh telah menutup seluruh jalan-jalan menuju kepadaNya kecuali dari arah Nabi Muhammad. Maka setelah diutusnya Nabi Muhammad, barangsiapa menghadap Alloh (yaitu: mati) dengan agama selain syari’at beliau, tidaklah akan diterima”. Kemudian Imam Ibnu Katsir membawakan firman Alloh Ta’ala ayat 85, dari surat Ali ‘Imron. (Tafsir Al-Qur’anul ‘Azhim, surat Ali ‘Imron, ayat: 19) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p>Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda:</span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Barangsiapa membuat perkara baru di dalam urusan kami (agama) ini, apa-apa yang bukan padanya, maka itu tertolak. (HR. Bukhari no: 2697; Muslim no: 1718)</span></i><i><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 32.4pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p> </o:p>PERINGATAN:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Setelah kita mengetahui konsekwensi dan kandungan syahadat Muhammad sebagai utusan Alloh, kita akan mengetahui kenyataan bahwa banyak di antara umat ini yang menyimpang dari kandungan syahadatain.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Symbol;" lang="EN-GB"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Umat Islam seharusnya meyakini seluruh berita Rosulullah, namun sebagaian orang menolaknya dengan alasan tidak masuk akal! Seperti berita Rosululloh tentang akan datangnya Dajjal, akan turunnya Nabi Isa dari langit, dan lain-lain.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Symbol;" lang="EN-GB"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Umat Islam seharusnya mentaati seluruh perintah Rosulullah, sesuai dengan kemampuannya, namun sebagaian orang menolaknya dengan alasan tidak sesuai dengan zaman! Seperti perintah Rosululloh untuk menutupi aurot bagi wanita, sholat berjama’ah bagi laki-laki, dan lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Symbol;" lang="EN-GB"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Umat Islam seharusnya menjauhi seluruh larangan Rosulullah, namun sebagaian orang menolaknya dengan alasan menghalangi kemajuan dan ketinggalan zaman! Seperti larangan Alloh dan RosulNya terhadap riba, larangan kholwat (seorang laki-laki menyepi dengan seorang wanita yang bukan mahromnya), dan lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; font-family: Symbol;" lang="EN-GB"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Umat Islam seharusnya </span><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">beribadah kepada Alloh hanya dengan syari’at </span></b><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB">Rosulullah, namun sebagian orang beribadah kepada Alloh dengan tanpa dalil (petunjuk), beribadah dengan kebodohan, hawa-nafsu, dan perkara baru dalam agama! Seperti beribadah dengan dzikir-dzikir dan sholawat-sholawat yang tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad. Bahkan banyak di antara umat ini yang membuat jalan-jalan sendiri untuk mendekatkan diri kepada Alloh, yang terkenal dengan istilah thoriqoh-thoriqoh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Ini semua menunjukkan bahwa banyak umat Islam yang belum memahami syahadat Muhammad Rosululloh dengan sebenar-benarnya. Semoga Alloh selalu membimbing kita semua di atas jalan yang Dia ridhoi dan cintai. Aamiin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-46268143353413996382008-08-09T05:49:00.000-07:002008-08-09T05:52:26.732-07:00KAEDAH-KAEDAH IBADAH YANG BENAR<p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">KAEDAH-KAEDAH IBADAH YANG BENAR<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Disusun oleh: Muslim Atsari<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Sesungguhnya kemuliaan hamba adalah dengan beribadah kepada Alloh semata, tanpa menyekutukanNya dengan sesuatu apapun juga. Semakin seorang hamba menambah ketundukan dan peribadahan kepada Penciptanya, maka semakin bertambah pula kesempurnaannya dan derajatnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Ibadah adalah hak Alloh yang menjadi kewajiban hamba, dan kebaikannya akan kembali kepada hamba itu sendiri. Karena sesungguhnya Alloh tidak membutuhkan hambaNya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Hamba tidak mungkin mengetahui cara beribadah kepada Alloh dengan benar hanya dengan akal dan perasaannya. Maka Alloh mengutus Rosul-RosulNya dan menurunkan kitab-kitanNya untuk memberikan petunjukNya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Alloh berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="margin-left: 13.5pt; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic"; font-style: normal;" lang="AR-SA">فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى {123} وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى {124}<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 13.5pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="font-style: italic;">Maka jika datang kepada kamu (manusia) petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka</span>. (QS. Thaha (20):123)</span><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="" lang="IN"><span style=""> </span>Ibadah yang benar kepada Alloh dibangun di atas dasar-dasar atau kaedah-kaedah yang kokoh. Inilah ringkasan kaedah-kaedah tersebut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">1-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Ibadah adalah tauqiifiyah. <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Maknanya tidak melakukan ibadah kecuali dengan yang diperintahkan atau dituntunkan, berdasarkan wahyu Alloh Ta’ala. Karena sesungguhnya akal semata-mata tidak dapat menjangkau perincian masalah ibadah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Alloh berfirman:<o:p></o:p></span></p> <h1 dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">فَاسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمن تَابَ مَعَكَ وَلاَ تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيٌر {112}</span><span dir="ltr" style="" lang="IN"><o:p></o:p></span></h1> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, <b>sebagaimana diperintahkan kepadamu</b> dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan <b>janganlah kamu melampaui</b> batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. 11:112)<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p>Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa beribadah harus mengikuti perintah Alloh dan tidak boleh melewati batas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">2-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Ibadah harus dilakukan dengan ikhlas, bersih dari noda-noda syirik. <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Yaitu ibadah itu dilakukan semata-mata mencari ridho Alloh Ta’ala, mengharap rohmatNya dan takut terhadap siksaNya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda:</span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">إِنَّ اللَّهَ لاَ يَقْبَلُ مِنَ الْعَمَلَ إِلاَّ مَا كَانَ لَهُ خَالِصًا وَابْتُغِيَ بِهِ وَجْهُهُ<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Sesungguhnya Allah tidak akan menerima dari semua jenis amalan kecuali yang murni untukNya dan untuk mencari wajahNya. </span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">(HR. Nasai, no: 3140. Lihat: Silsilah Ash-Shohihah, no: 52;<span style=""> </span>Ahkamul Janaiz, hal: 63)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></i></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Jika ibadah itu dicampuri syirik, maka syirik itu menggugurkan ibadah tersebut, berapapun banyaknya ibadah itu! <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Alloh berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="rtl" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt 18pt; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِّنَ الْخَاسِرِينَ {65}</span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu: "Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. Az-Zumar (39):65)<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">3-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Ibadah harus meneladani Nabi Muhammad n (mutaba’ah).<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span style="font-size: 12pt; font-style: normal;" lang="IN">Alloh berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="rtl" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt 0cm; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا اللهَ وَالْيَوْمَ اْلأَخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا {21}</span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasululloh itu suri teladan yang baik bagi kamu (umat Islam, yaitu) bagi orang yang mengharap (rohmat) Allah dan (pahala) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh. (QS. Al-Ahzab (33):21)<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Maka siapapun yang beribadah dengan tidak mengikuti Sunnah (ajaran) Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam, maka ibadah itu tertolak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="margin-right: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Barangsiapa membuat perkara baru di dalam urusan kami (agama) ini, apa-apa yang bukan padanya, maka urusan itu tertolak. (HR. Bukhari no: 2697; Muslim no: 1718)<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">4-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Ibadah yang telah ditetapkan: sebab, jenis, kadar, cara, waktu, dan tempatnya, wajib dilakukan sebagaimana yang dituntunkan. Tidak boleh melanggar ketentuan-ketentuan tersebut.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Contoh: Alloh telah menentukan waktu-waktu ibadah sholat, maka tidak boleh melakukan di luar ketentuan. Alloh Ta’ala berfirman:<o:p></o:p></span></p> <h2 dir="rtl" style="margin-right: 0cm; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">إِنَّ الصَّلاَةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا {103}</span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p></o:p></span></h2> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i style=""><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).</span></i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"> (QS. An-nisa’ (4):103)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">5-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Ibadah harus dilakukan dengan dasar kecintaan, berharap rohmat Alloh, takut siksaNya dan disertai ketundukan dan pengangungan kepada Alloh.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Ketika Alloh memuji Nabi Zakaria sekeluarga, Dia berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَ رَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ {90}<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr"><i><span style="" lang="IN">Sesungguhnya mereka (Nabi Zakaria sekeluarga) adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami. (QS. Al-Anbiya’ (21): 90)<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p></span><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><span style="">6-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Kewajiban ibadah tidak gugur dari hamba, semenjak baligh sampai meninggal dunia. <o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Alloh Ta’ala berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ {102} </span><span dir="ltr" style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr" style="line-height: 12pt;"><i><span style="" lang="IN">Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS. Ali-‘Imron (3):102)<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 12pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p>Manusia yang paling tinggi derajatnya di sisi Alloh, yaitu Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wassalam, berkewajiban beribadah sampai wafat, maka orang-orang yang derajatnya di bawah beliau lebih wajib untuk beribadah kepada Alloh sampai matinya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Alloh Ta’ala berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ {99} <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Dan beribadahlah kepada Robbmu (Penguasamu) sampai al-yaqiin (kematian) datang kepadamu (QS. Al-Hijr (15):99)<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p>Para ulama ahli tafsir bersepakat bahwa makna al-yaqiin di dalam ayat ini maknanya adalah kematian. Hal ini seperti firman Alloh pada ayat lain, yang memberitakan pertanyaan penduduk sorga kepada penduduk neraka:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" dir="rtl" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="font-size: 18pt; font-family: "Traditional Arabic";" lang="AR-SA">مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ{42} قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ {43} وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ {44} وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَآئِضِينَ {45} وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ {46} حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ {47}</span><span dir="ltr" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><i><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka) Mereka (penduduk neraka) menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami al-yaqiin (kematian)". (QS. Al-Muddatstsir (74): 42-47) <o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN"><o:p> </o:p>Setelah kita mengetahui hal ini, maka ketahuilah bahwa anggapan “kewajiban beribadah kepada Alloh dengan syari’at Nabi Muhammad” gugur pada orang yang telah mencapai hakekat atau ma’rifat, merupakan anggapan yang bertentangan dengan Al-Qur’an, Al-Hadits dan kesepakatan umat Islam semenjak dahulu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size: 12pt;" lang="IN">Inilah 6 kaedah penting berkaitan masalah ibadah, semoga bermanfaat.<o:p></o:p></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-41382225367497309242008-08-02T20:47:00.000-07:002008-08-02T20:54:34.498-07:00MAKNA DAN CAKUPAN IBADAH<p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >MAKNA DAN CAKUPAN IBADAH<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: center;" align="center"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Disusun oleh: Muslim Atsari<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Alloh Ta’ala telah memberitakan kepada kita bahwa Dia menciptakan kita hanyalah agar kita beribadah kepadaNya. Alloh berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="rtl" style="text-align: left; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" align="right"><span style=";font-family:";font-size:100%;" lang="AR-SA" >وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ {56}</span><span dir="ltr" style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="margin: 0cm 4.5pt 0.0001pt;"><span style=";font-size:100%;" lang="IN" >Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat (51):56)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt;"><span style=";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 4.5pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Demikian juga bahwa seluruh utusan Alloh, memulai seruan mereka agar manusia beribadah hanya kepadaNya. Dan perintah pertama di dalam kitab suci Al-Qur’an adalah perintah beribadah hanya kepada Alloh semata. Yaitu firman Alloh Ta’ala:<o:p></o:p></span></p> <h2 dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:100%;" lang="AR-SA" >يَاأَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ {21}<o:p></o:p></span></h2> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: -4.5pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span style="font-size:100%;"><i><span lang="IN">Hai manusia, beribadahlah kepada Robb-mu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa</span></i></span><span lang="IN" style="font-size:100%;">. (QS. Al-Baqoroh (2): 21)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 14.2pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 21.8pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Oleh karena itu, kita wajib memperhatikan ibadah ini, baik secara ilmu maupun amal. Maka apakah ibadah itu?</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN">MAKNA IBADAH<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN">Makna ibadah secara bahasa</span></b></span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > adalah: ketundukan dan kerendahan/kepatuhan, seperti perkataan bahasa Arab: “</span><span lang="IN" style="font-size:100%;">thoriiq mu’abbad</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >” artinya: jalan yang merendah karena diinjak oleh telapak kaki. Atau seperti perkataan “</span><span lang="IN" style="font-size:100%;">ba’iir mu’abbad</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >” artinya onta yang patuh.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN">Adapun makna ibadah secara istilah</span></b></span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >, para ulama telah menjelaskannya dengan berbagai ungkapan yang berbeda-beda, namun intinya sama.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >(wafat 728 H) </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >berkata: “</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Ibadah adalah: satu istilah yang menghimpun seluruh apa yang dicintai dan diridhai oleh Allah, yang berupa perkataan dan perbuatan, yang lahir dan yang batin”. (Al-‘Ubudiyah, hlm: 23, dengan penelitian: Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Imam Ibnu Katsir t (wafat 774 H) berkata: “Di dalam (istilah) syari’at (ibadah) adalah: suatu ungkapan dari apa yang menggabungkan kesempurnaan/puncak kecintaan,<span style=""> </span>ketundukan, dan rasa takut”. (Tafsir Ibnu Katsir, surat Al-Fatihah, ayat: 5)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 13.5pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin t berkata: “Ibadah digunakan pada dua perkara (dua makna): <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN">Pertama:</span></b></span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">ta’abbud </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >(perbuatan ibadah), maka ini maknanya adalah: merendahkan diri kepada Allah dengan cara menjalankan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNya, dengan kecintaan dan pengagungan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN">Kedua:</span></b></span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">muta’abbadu bihi</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > (sebagai obyek; yang digunakan untuk beribadah), maknanya adalah sebagaimana yang dikatakan oleh </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah t , yaitu</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >: Istilah yang meliputi seluruh apa yang dicintai dan diridhai oleh Allah, yang berupa perkataan dan perbuatan, yang lahir dan yang batin”. (Kitab Al-Qaulul Mufid Syarh Kitab At-Tauhid, juz:1, hal:10) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN">CARA MELAKSANAKAN IBADAH<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Dari penjelasan<b> </b>Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin t di atas kita mengetahui bahwa cara beribadah kepada Alloh adalah dengan menjalankan perintah-perintahNya, baik perintah wajib atau mustahab (sunnah) dan menjauhi larangan-laranganNya, baik larangan harom atau makruh. Hal itu dilakukan dengan penuh kecintaan dan pengagungan, berharap rohmat Alloh dan takut terhadap siksaNya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Oleh karena itu untuk beribadah membutuhkan ilmu agama, berdasarkan dalil-dalil Al-Kitab danAs-Sunnah. Karena kita tidak akan mengetahui perintah Alloh untuk dikerjakan kecuali dengan dalil. Dan kita juga tidak akan mengetahui larangan</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >Nya</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > untuk ditinggalkan kecuali dengan dalil. Maka beribadah kepada Alloh hanyalah dengan mengikuti Nabi Muhammad n , mentaati Alloh dan RosulNya. Mentaati terhadap perintah dengan cara melaksanakannya, mentaati larangan, dengan cara meninggalkannya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Alloh Ta’ala berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:100%;" lang="AR-SA" >ق</span><span style=";font-family:";font-size:100%;" lang="AR-SA" >ُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ </span><span style=";font-family:";font-size:100%;" lang="AR-SA" >غَفُورُُ رَّحِيمُُ </span><span style="font-size:100%;"><b><span dir="ltr" style="font-style: normal;" lang="IN"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah aku (Nabi Muhammad), niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali-‘Imron (3): 31)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN"><o:p> </o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Dan telah diketahui bahwa selain mengikuti tuntunan Nabi Muhammad n , ibadah akan diterima oleh Alloh jika dilakukan dengan ikhlas, dan didasari dengan iman. Tiga hal inilah syarat diterimanya ibadah.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN">CAKUPAN IBADAH<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Dari penjelasan di atas kita mengetahui bahwa ibadah kepada Alloh meliputi seluruh sisi kehidupan manusia, yang lahir maupun yang batin. Inilah di antara dalil-dalil yang menunjukkan cakupan ibadah itu mengenai seluruh sisi kehidupan manusia:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Hal ini sebagaimana firman Alloh Ta’ala:</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:100%;" lang="AR-SA" >قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَ نُسُكِي وَ مَحْيَايَ وَمَمَاتِي للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ {162} لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذّلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ {163}</span><span dir="ltr" style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Katakanlah: "Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Alloh)". (QS. Al-An’am (6): 163)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Ayat ini jelas menunjukkan bahwa ibadah mencakup seluruh sisi kehidupan manusia.</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Juga firman Alloh Ta’ala:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:100%;" lang="AR-SA" >فَلاَ وَرَبِّكَ لاَ يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا</span><span dir="ltr" style="font-weight: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr" style="margin-left: 0cm; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS. An-Nisa’ (4): 65)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Sebab turun ayat ini adalah perselisihan dua sahabat tentang pengairan kebun, kemudian Rosululloh memberikan keputusan di antara mereka. Namun salah seorang dari mereka tidak menerima keputusan Rosulullah, maka turunlah ayat ini. Ayat ini menunjukkan kewajiban menerima keputusan Rosulullah dalam segala perkara, baik masalah pengairan, sebagaimana sebab turunnya ayat ini, maupun lainnya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN">KESALAHAN MEMAHAMI MAKNA IBADAH<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Ada dua kelompok manusia yang salah di dalam memahami makna ibadah. Mereka adalah:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN"><span style="">1-<span style=";font-family:";" > </span></span></span></b><b><span style="font-style: normal;" lang="IN">Kelompok orang yang mempersempit makna<span style=""> </span>ibadah.<o:p></o:p></span></b></span><!--[endif]--></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Mereka membatasi ibadah hanyalah perbuatan ritual yang berhubungan dengan Alloh saja. Atau menganggap bahwa ibadah itu hanya dilakukan di masjid saja. Sehingga ketika kepada kelompok orang ini disampaikan perintah atau larangan yang berkaitan dengan makan-minum, berpakaian, pergaulan, kesenian,<span style=""> </span>kebudayaan, ekonomi, politik, pernikahan, atau lainnya yang diatur oleh agama Islam, mereka menolak dengan alasan agama tidak boleh mengatur hal-hal tersebut! Alangkah sombongnya mereka terhadap Alloh, Pencipta mereka, yang telah membuat syari’at untuk mereka!! <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Alloh Ta’ala berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="rtl" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;"><span style=";font-family:";font-size:100%;" lang="AR-SA" >قُلْ أَطِيعُوا اللهَ وَالرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْكَافِرِينَ {32}</span><span dir="ltr" style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir". (QS. Ali-‘Imron (3): 32)</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Ayat ini menunjukkan wajib taat kepada </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Allah dan Rasul-Nya</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > secara umum, dalam perkara apa saja.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN"><span style="">2-<span style=";font-family:";" > </span></span></span></b><b><span style="font-style: normal;" lang="IN">Kelompok orang yang melewati batas dalam agama. <o:p></o:p></span></b></span><!--[endif]--></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 18pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Mereka menganggap sesuatu yang bukan ibadah sebagai ibadah. Membuat perkara-perkara baru di dalam agama, dengan akalnya atau perasaannya. Melakukan ibadah tanpa dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hanya sekedar kebiasaan atau adat yang tidak dituntunkan oleh Alloh dan RosulNya. Padahal ibadah itu harus berdasarkan dalil dan petunjuk dari Alloh dan RosulNya. Jika tidak, maka tertolak.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Nabi sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda:</span><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span style=";font-family:";font-size:100%;" lang="AR-SA" >مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-size:100%;"><i><span lang="IN">Barangsiapa membuat perkara baru di dalam urusan kami (agama) ini, apa-apa yang bukan padanya, maka itu tertolak. (HR. Bukhari no: 2697; Muslim no: 1718)</span></i><i><span lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="ltr" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Dengan penjelasan ini, kita memahami keagungan agama Islam, agama yang haq, yang mengajarkan segala perkara yang dibutuhkan bagi umat manusia. Maka seharusnya manusia menerima agama mulia ini. Hanya Alloh Pemberi taufiq. Al-hamdulillah robbil ‘alamin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="margin: 0cm 36pt 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" dir="ltr" style="text-align: justify; text-indent: 14.2pt;"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl" style="text-align: justify;"><span dir="ltr" lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" dir="rtl"><span dir="ltr" lang="EN-GB" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-75266188276679000202008-08-01T09:13:00.000-07:002008-08-02T21:10:48.963-07:00Awas Nabi Baru<h1 style="text-align: center;" dir="ltr" align="center"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size:100%;"><b><span lang="IN">AWAS NABI PALSU!<o:p></o:p></span></b></span></h1> <span lang="IN" style="font-size:100%;">Sesungguhnya termasuk keimanan di dalam agama Islam, adalah kita wajib meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah penutup seluruh para Nabi dan Rosul, tidak ada Nabi lagi setelah beliau. Hal ini merupakan aqidah dan keyakinan pokok dan penting yang dijelaskan oleh Alloh di dalam kitabNya dan dijelaskan oleh Nabi Muhammad di dalam banyak hadits-hadits beliau.<o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Alloh berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;" dir="rtl"><span style="font-size:100%;"><b><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَكِن رَّسُولَ اللهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا {40} </span></b><b><span dir="ltr" lang="IN"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;" dir="ltr"><span style=";font-size:100%;" lang="IN" >Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. </span><span style=";font-size:100%;" >Al-Ahzab (</span><span style=";font-size:100%;" lang="IN" >33):40)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;" dir="ltr"><span style=";font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" style="text-align: justify;" dir="ltr"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Di antara hadits-hadits yang menjelaskan hal ini antara lain:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;" dir="rtl"><span style="font-size:100%;"><b><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مَثَلِي وَمَثَلَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ قَبْلِي كَمَثَلِ رَجُلٍ بَنَى بَيْتًا فَأَحْسَنَهُ وَأَجْمَلَهُ إِلَّا مَوْضِعَ لَبِنَةٍ مِنْ زَاوِيَةٍ فَجَعَلَ النَّاسُ يَطُوفُونَ بِهِ وَيَعْجَبُونَ لَهُ وَيَقُولُونَ هَلَّا وُضِعَتْ هَذِهِ اللَّبِنَةُ قَالَ فَأَنَا اللَّبِنَةُ وَأَنَا خَاتِمُ النَّبِيِّينَ</span></b><b><span dir="ltr" lang="IN"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><i><span lang="IN">Dari Abu Huroiroh, bahwa Rasulullah n bersabda: “Sesungguhnya perumpamaan diriku dan para Nabi lainnya sebelumku, seperti seorang lelaki yang membangun sebuah rumah. Dia membangunnya dengan baik dan indah, kecuali sebuah batu bangunan di pojoknya. Manusia-pun lantas melihat sekililingnya dan terkagum – kagum seraya berkomentar: ”Cuma kenapa tidak diletakkan batu di tempat itu?”<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><i><span lang="IN">Beliau bersabda: “Akulah batu bangunan itu. Dan akulah penutup para Nabi”.</span></i></span><span lang="IN" style="font-size:100%;"> (HR. Bukhori, no: 3535; Muslim, no: 2286; dll)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Rasulullah n </span><span style="font-size:100%;">juga </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">bersabda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 1.3pt; text-align: justify;" dir="rtl"><span style="font-size:100%;"><b><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">لِي خَمْسَةُ أَسْمَاءٍ أَنَا مُحَمَّدٌ وَأَحْمَدُ وَأَنَا الْمَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِي الْكُفْرَ وَأَنَا الْحَاشِرُ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمِي وَأَنَا الْعَاقِبُ</span></b></span><span style="font-size:100%;"><b><span dir="ltr" lang="IN"> <o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="margin-left: 0mm; text-align: justify;" dir="ltr"><span style=";font-size:100%;" lang="IN" >Saya memiliki lima nama. Saya adalah Muhammad, saya adalah Ahmad, saya adalah Al-Maahi (artinya: orang yang menghapus), Alloh menghapus kekafiran denganku,<span style=""> </span>saya adalah Al-Haasyir (artinya: orang yang mengumpulkan), orang-orang akan dikumpulkan (pada harikiamat) di belakangku, saya adalah Al-‘Aaqib (‘Aaqib artinya orang yang tidak ada Nabi setelahnya). (Hadits Shohih Riwayat Bukhori, no: 3532)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Keyakinan bahwa “Nabi Muhammad adalah penutup seluruh para Nabi dan Rosul, serta tidak ada Nabi lagi setelah beliau” merupakan ijma’ umat Islam, aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi –semoga Alloh merahmatinya- , beliau berkata: “Sesungguhnya Nabi Muhammad adalah penutup para Nabi, dan segala pengakuan Nabi sesudah baliau adalah al-ghoyy (kesesatan) dan hawa-nafsu”. (hlm: 217)</span><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><span style=""> </span>Imam Ibnmu Abil ‘Izzi Al-Hanafi berkata menjelaskan perkataan di atas: “Ketika telah pasti bahwa beliau adalah penutup para Nabi, maka dapat diketahui bahwa siapapun yang mengaku Nabi sesudahnya adalah pendusta. Al-Ghoyy (kesesatan) adalah lawan dari ar-Rosyaad (petunjuk). Sedangkan hawa adalah ungkapan untuk ambisi nafsu. Artinya, bahwa pengakuan ini didasari ambisi syahwat, bukan karena dalil; sehingga menjadi batil”. (hlm: 218)<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><b><span lang="IN">AWAS NABI-NABI PALSU!<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Walaupun aqidah Islam telah jelas dan nyata, bahwa tidak ada lagi Nabi setelah Nabi Muhammad n , namun aneh dan nyata: banyak orang terpedaya dan tersesat karena meyakini ada Nabi setelah wafatnya Nabi Muhammad n . Hal ini benar-benar terjadi di dalam sejarah –bahkan sampai sekarang kita melihatnya!- <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Ketahuilah, sesungguhnya kejadian tersebut merupakan salah satu tanda-tanda hari kiamat yang telah disabdakan oleh Rosululloh n di dalam hadits-haditsnya yang shohih. Inilah di antaranya:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;" dir="rtl"><span style="font-size:100%;"><b><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَال:َ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ قَرِيبًا مِنْ ثَلَاثِينَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><i><span lang="IN">Dari Abu Huroiroh, dari Nabi Muhammad, beliau telah bersabda: “Hari kiamat tidak akan muncul sampai keluar para pemalsu para pendusta (jumlah mereka) mendekati tigapuluh (orang). Mereka semua mengaku sebagai utusan Alloh</span></i></span><span lang="IN" style="font-size:100%;">. <b>(HR. Bukhori, no: </b></span><span style="font-size:100%;"><b>3609; Tirmidzi, no: 2218)<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;">Di dalam hadits lain disebutkan:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;" dir="rtl"><span style="font-size:100%;"><b><span style=";font-family:";" lang="AR-SA">عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي بِالْمُشْرِكِينَ وَحَتَّى يَعْبُدُوا الْأَوْثَانَ وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي ثَلَاثُونَ كَذَّابُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ بَعْدِي <o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><i><span lang="IN">Dari Tsauban, dia berkata: Rosululloh bersabda: “Hari kiamat tidak akan muncul sampai beberapa kabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik, dan sampai mereka akan menyembah berhala-berhala. Dan sesungguhnya akan ada di kalangan umatku tigapuluh para pendusta, mereka semua mengaku sebagai Nabi, padahal aku adalah penutup seluruh para Nabi, tidak ada Nabi setelahku.</span></i></span><span lang="IN" style="font-size:100%;"> <b>(HR. </b></span><span style="font-size:100%;"><b>Tirmidzi, no: 2219; dishohihkan syaikh Al-Albani)<o:p></o:p></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><b><o:p> </o:p></b></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr"><span style="font-size:100%;">Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani berkata: “Abu Ya’la meriwayatkan dengan sanad yang hasan dari Abdulloh bin Zubair penyebutan nama sebagian para pendusta tersebut dengan lafazh:</span></p> <h2 dir="rtl"><span style=";font-family:";font-size:100%;" lang="AR-SA" >لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يخرج ثَلَاثُونَ كَذَّابًا مِنْهُمْ مُسَيْلَمَةُ وَالْعَنْسِي وَالْمُخْتَارُ</span></h2> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><i><span lang="IN">“Hari kiamat tidak akan muncul sampai keluar tiga puluh pendusta, di antara mereka Musailamah, Al-Ansi, dan Al-Mukhtar”.<o:p></o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Dan telah nampak perkara yang membenarkan hal itu pada zaman Nabi n , yaitu munculnya<b> </b>Musailamah di (kota) Yamamah, Al-aswadul-Ansi di Yaman, kemudian pada kekholifahan Abu Bakar muncul Thulaihah bin Khuwailid di Bani Asad bin Khuzaimah, dan muncul Sajaah Tamimiyah di Bani Tamim. </span><span style=";font-family:";font-size:100%;" dir="rtl" lang="AR-SA" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Al-Aswad dibunuh sebelum wafatnya Nabi n ,<span style=""> </span>dan Musailamah dibunuh pada kekholifahan Abu Bakar. Sedangkan Thulaihah bertaubat dan mati beragama Islam </span><span dir="rtl" style="font-size:100%;"></span><span style=";font-family:";font-size:100%;" dir="rtl" lang="AR-SA" ><span dir="rtl"></span>-</span><span lang="IN" style="font-size:100%;">menurut pandapat yang benar</span><span dir="rtl" style="font-size:100%;"></span><span style=";font-family:";font-size:100%;" dir="rtl" lang="AR-SA" ><span dir="rtl"></span>-</span><span dir="ltr" style="font-size:100%;"></span><span lang="IN" style="font-size:100%;"><span dir="ltr"></span> pada kekholifahan Umar. Dan dinukilkan bahwa Saajah juga bertaubat. Berita tentang mereka ini terkenal di kalangan para ahli sejarah. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Kemudian –setelah zaman sahabat- pertama kali yang muncul di antara mereka adalah<span style=""> </span>Al-Mukhtar bin</span><span dir="rtl" style="font-size:100%;"></span><span style=";font-family:";font-size:100%;" dir="rtl" lang="IN" ><span dir="rtl"></span> </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">Abi ‘Ubaid Ats-Tsaqofi. Dia menaklukkan kota Kufah pada awal kekholifahan Ibnu Zubair. Kemudian dia menampakkan kecintaan kepada ahli bait (keluarga Nabi) dan mangajak manusia untuk mencari para pembunuh Al-Husain, dia mengejar mereka dan membunuh banyak orang yang melakukan hal itu atau membantunya, maka orang-orangpun mencintainya. Kemudian setan menghias-hiasinya agar mengaku sebagai nabi dan menyangka bahwa Jibril mendatanginya. Dan Al-Mukhtar dibunuh pada tahun enam puluhan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Di antara mereka adalah Al-Harits Al-Kadzdzab, dia muncul pada kekholifahan Abdul Malik bin Marwan, lalu dia dibunuh. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Pada zaman kekholifahan Bani ‘Abbas muncul banyak orang (yang mengaku sebagai Nabi). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Dan bukanlah yang dimaksudkan dengan hadits (bahwa jumlah mereka tigapuluh) secara mutlak, karena sesungguhnya mereka itu tidak terhitung banyaknya, karena mayoritas mereka, pengakuan sebagai Nabi itu muncul dari mereka dari sebab kegilaan atau kegelapan. Namun yang dimaksudkan adalah (Nabi palsu) yang memiliki kekuatan dan menampakkan kesamaran, sebagaimana telah kami jelaskan. Dan Alloh telah menghancurkan orang yang terjerumus padanya. Dan masih sisa di antara mereka orang-orang yang akan menyusul kawan-kawannya”.<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Di zaman belakangan ini muncul Nabi palsu dari Qodian, India, yang bernama Mirza Ghulam Ahmad. Dia memiliki pengikut-pengikut di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Mereka menyebut kelompok mereka dengan nama Jemaat Ahmadiyah. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Maka merupakan perkara yang sangat mengherankan dan sangat aneh bahwa ada orang yang mengaku sebagai orang Islam, mengakui Al-Qur’an itu benar, mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Alloh, lalu dia mengaku sebagai Nabi, kemudian dia mendapatkan pengikut! Demikian juga yang mengherankan adalah kepercayaan sebagian manusia terhadap pengakuan itu! Sedangkan Al-Qur’an dan Al-Hadits telah memjelaskan bahwa Nabi Muhammad adalah penutup para Nabi dan tidak ada lagi Nabi sesudahnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr"><span style=";font-size:100%;" lang="IN" >Semoga sedikit penjelasan ini dapat menggugah kita semua tentang pentingnya ilmu, dan semoga Alloh akan selalu membimbing kita di atas jalan yang benar. <b><o:p></o:p></b></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-7772535977536526452008-07-30T07:32:00.000-07:002008-07-30T07:34:46.385-07:00Audio: Ilmu Syar’i Penangkal Aliran SesatJudul: Ilmu Syar’i Penangkal Aliran Sesat<br />Pengisi: Syaikh Husain bin Audah Al-Awaysyah (Yordania)<br />Penterjemah: Ustad Ali Nur<br />Lokasi: Masjid Agung Medan<br />Waktu: 14 Februari 2008 / 7 Safar 1429 H<br />Durasi: 1:23:23<br />Ukuran: 10007 KB<br />Download: <a href="http://www.4shared.com/file/50053050/be3858ca/silaturrahmi3-2008.html">silaturrahmi3-2008.mp3</a><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Materi:</span><br /><br />Satu fakta yang tidak bisa dibantah bahwa maraknya kemunculan beragam aliran sesat di negeri kita ini dan tidak sedikit pula orang-orang awam yang terjerat menjadi pengikutnya adalah disebabkan oleh jauhnya kita dari kukuatan ilmu syari’at. Benarnya pemahaman tentang ilmu syari’at sesuai dengan Al-Qur’an dan sunnah pada masyarakat kaum muslimin merupakan benteng terkuat untuk menangkal beragam pemikiran dan dakwah menyimpang yang disebarkan oleh aliran sesat yang akhir-akhir ini marak muncul.<br /><br />Berangkat dari realita ini, maka tema “Ilmu Syar’i Pengkal Aliran Sesat” pada acara Silaturrahmi Akbar III - 2008 di Masjid Agung - Medan menunjukkan bahwa ilmu syari’at adalah sangat penting untuk kembali menjadi perhatian kita semua.abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-44845789191464179052008-07-14T08:39:00.000-07:002008-08-02T21:12:09.215-07:00BAHAYA TAQLID BUTA<p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="line-height: 115%;"><span style="font-weight: bold;"></span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;"><span style="line-height: 115%;" lang="IN">Setiap muslim wajib mengikuti apa yang diperintahkan oleh Allah di dalam kitabNya dan mengikuti Rasul-Nya di dalam Sunnahnya. Orang yang tidak ridha mengikuti apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya, tidaklah dinamakan muslim.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;" lang="IN">Allah </span><span style="line-height: 115%;" lang="IN"><span style="">Y</span></span><span style="line-height: 115%;" lang="IN"> </span><span style="line-height: 115%;" lang="IN">berfirman:<o:p></o:p></span></p> <span style="line-height: 115%;">“ <span style="font-style: italic;">Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul mengadili diantara mereka ialah ucapan "Kami mendengar dan kami patuh". Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung</span>. (QS. An-Nur : 51)<o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal"><span style="line-height: 115%;">Sesungguhnya agama yang dibangun orang-orang Jahiliyah bukanlah atas dasar ilmu yang datang dengannya para rosul, akan tetapi mereka membangun atas dasar-dasar yang diada-adakan dari diri mereka sendiri dan nenek moyang serta tidak mau berpindah dari keyakinannya itu, sebagaimana firman Allah Ta’ala :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 115%;font-size:12;" ><span dir="ltr"></span>“</span><span style="line-height: 115%;"> <span style="font-style: italic;">Dan Demikianlah, kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak- bapak kami menganut suatu agama dan Sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka"</span>. </span><st1:city><st1:place><span style="line-height: 115%;">Surat</span></st1:place></st1:city><span style="line-height: 115%;"> Az-Zukhruf : 23<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Dalam ayat ini menjelaskan ketidak butuhanya mereka terhadap para rasul yang utus oleh Allah </span><span style="line-height: 115%;"><span style="">Y</span></span><span style="line-height: 115%;">, akan tetapi lebih cenderung mengikuti nenek moyang mereka .<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Perbuatan mereka inilah yang dikenal dengan Taqlid buta, yaitu mengikuti seseorang tanpa mengetahui dari mana sumber perkataannya dan tidak dengan dasar ilmu serta yang tidak layak untuk diikuti . <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Oleh karena itulah Allah </span><span style="line-height: 115%;"><span style="">Y</span></span><span style="line-height: 115%;"> menceritakan orang-orang Jahiliyah dalam firman-Nya :<o:p></o:p></span></p> <span dir="ltr"></span><span style="line-height: 115%;font-size:12;" ><span dir="ltr"></span>“</span><span style="line-height: 115%;"><span style="font-style: italic;">Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang Telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk</span>?". </span><st1:city><st1:place><span style="line-height: 115%;">Surat</span></st1:place></st1:city><span style="line-height: 115%;"> Al-Baqoroh : 170.<o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Ibnu Ishaq meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini turun tentang kelompok yahudi , Rasulullah </span><span style="line-height: 115%;"><span style="">r</span></span><span style="line-height: 115%;"> mengajak mereka untuk masuk islam , lalu mereka menjawab : “"(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami"<span style=""> </span>Kemudian turunlah ayat ini. Lihat Tafsir Thobari 3/305 dan Misbahul Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibnu Katsir karya kumpulan para ulama yang diketuai Syekh Shofiyurahman Mubarakfuri.hal 123.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Syekh Abdurahman bin Nashir As-Sa’di- Rohimahullah- berkata : Allah </span><span style="line-height: 115%;"><span style="">Y</span></span><span style="line-height: 115%;"> menerangkan keadaan orang-orang musyrik tatkala diperintahkan untuk mengikuti apa yang Allah </span><span style="line-height: 115%;"><span style="">Y</span></span><span style="line-height: 115%;"> turunkan kepada Rasul-Nya, mereka mengatakan : "(Tidak), tetapi kami Hanya mengikuti apa yang Telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami"<span style=""> </span>mereka mencukupkan dengan teqlid kepada bapak-bapak mereka dan menolak beriman kepada para Nabi.padahal bapak-bapak mereka orang yang paling bodoh dan sesat. Ini merupakan syubhat untuk menolak kebenaran dan melemahkanya. ( Taisir karimir rohman fi<span style=""> </span>tafsir kalamil manan ).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Dan dalam firman Allah lainnya:<o:p></o:p></span></p> <span dir="ltr"></span><span style="line-height: 115%;font-size:12;" ><span dir="ltr"></span>“</span><span style="line-height: 115%;"><span style="font-style: italic;">Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)</span>? </span><st1:city><st1:place><span style="line-height: 115%;">Surat</span></st1:place></st1:city><span style="line-height: 115%;"> Luqman : 21<o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Syekh Dr. Sholeh Al-Fauzan ( Anggota dewan fatawa KSA)– Hafizhohullah- ketika menafsirkan ayat ini beliau berkata<span style=""> </span>: Dan apabila dikatakan kepada orang-orang musyrik dan kafir “ Ikutilah apa yang diturunkan Allah </span><span style="line-height: 115%;"><span style="">Y</span></span><span style="line-height: 115%;"> “ yaitu Al-Qur’an tetapi mereka menjawab : ((Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka )) ya’ni setan itu menyeru bapak –bapak “ (( kedalam siksa api yang menyala-nyala)) apakah kalian akan mengikutinya ? yaitu mengikuti bapak-bapak kalian walaupun mereka pengikut setan dan tempat kembalinya kedalam neraka yang menyala-nyala? Seorang yang berakal dia senantiasa meneliti urusannya dan kepada siapa dia taqlid. Lihat Syarh Masa’il Jahiliyah hal : 57.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 115%;"><span dir="ltr"></span>“<span style="font-style: italic;">Katakanlah: "Sesungguhnya Aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua- dua atau sendiri-sendiri; Kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras</span>. </span><st1:city><st1:place><span style="line-height: 115%;">Surat</span></st1:place></st1:city><span style="line-height: 115%;"> </span><st1:place><span style="line-height: 115%;">Saba</span></st1:place><span style="line-height: 115%;">’: 46<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Ibnu Katsir –Rohimahullah- berkata:<span style=""> </span>Allah </span><span style="line-height: 115%;"><span style="">Y</span></span><span style="line-height: 115%;"> berfirman : katakana ya Muhammad ! kepada orang-orang kafir yang menyangkamu gila : (( Sesungguhnya Aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja))<span style=""> </span>yaitu aku memerintahkan kalian dengan satu hal saja ((supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua- dua atau sendiri-sendiri; Kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu)) yaitu kamu tegak dan berdiri karena ikhlas kepada Allah </span><span style="line-height: 115%;"><span style="">Y</span></span><span style="line-height: 115%;"> tanpa hawa nafsu dan fanatik , lalu Ia bertanya kepada sebagian lainnya apakah Muhammad gila . lalu diantara mereka menasehati satu kepada lainnya ((Kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) )) yaitu seseorang melihat dirinya sendiri tentang perkara Rasulullah </span><span style="line-height: 115%;"><span style="">r</span></span><span style="line-height: 115%;"> , dan bertanya kepada selainnya tentang nya ( Muhammad ), kalau dia merasa ragu terhadapnya, dan berfikir tentangnya ,maka itulah Allah Ta’ala berfirman : yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua- dua atau sendiri-sendiri; Kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu.)) inilah makna yang disebutkan oleh Mujahid , Muhammad Bin Ka’ab, Sudaiy , dan Qotadah serta selain mereka. Dan ini pulalah maksud dari ayat tersebut. Misbahul Munir Fi Tahdzib Tafsir Ibnu Katsir karya kumpulan para ulama yang diketuai Syekh Shofiyurahman Mubarakfuri hal : 1121<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Syekh Dr Sholeh Al-Fauzan- Hafizhohullah-( seorang ulama besar </span><st1:country-region><st1:place><span style="line-height: 115%;">Saudi Arabia</span></st1:place></st1:country-region><span style="line-height: 115%;"> dan anggota fatwa) berkata : Diantara penyebab seseorang menyimpang dari aqidah yang benar adalah Taqlid Buta . lihat kitab tauhid jilid pertama hal 13.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" dir="rtl" align="right"><span style="line-height: 115%;" dir="ltr">Dalam fatawa lajnah daimah ( dewan fatawa kerajaan </span><st1:country-region><st1:place><span style="line-height: 115%;" dir="ltr">Saudi Arabia</span></st1:place></st1:country-region><span style="line-height: 115%;" dir="ltr"> ) mengatakan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" dir="rtl" align="right"><span style="line-height: 115%;" dir="ltr"><span style=""> </span>Taqlidnya orang yang tidak mampu mencari dalil dan menyimpulkan hukum-hukum kepada seorang ulama yang memiliki kapasitas untuk berijtihad dalam menentukan dalil-dalil syar’I , maka ini dibolehkan, sebagimana firman Allah Ta’ala : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" dir="rtl"><span dir="rtl"></span><span style="line-height: 115%;"><span dir="rtl"></span><span style=""> </span></span><span style="line-height: 115%;font-family:HQPB5;font-size:12;" dir="ltr" ><span dir="ltr"></span><span style=""></span></span><span style="line-height: 115%;font-family:HQPB1;font-size:12;" dir="ltr" ><span style=""></span></span><span style="line-height: 115%;font-family:HQPB2;font-size:12;" dir="ltr" ><span style=""></span></span><span style="line-height: 115%;" lang="AR-SA"><span dir="rtl"></span> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span dir="ltr"></span><span style="line-height: 115%;"><span dir="ltr"></span><span style="font-style: italic;">Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuanjika kamu tidak mengetahui,</span>”Surat An-Nahl : 43. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;">Adapun taqlid kepada seseorang yang menyelisihi syariat islam dari kalangan nenek moyang , orang terkemuka dan para hakim dengan cara fanatik ataupun mengikuti hawa nafsu maka ini diharamkan menurut ijma’ ulama. ( Lihat fatawa lajnah daimah jilid kelima hal : 30.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="line-height: 115%;">Oleh karena itulah seorang yang berakal tatkala mendengar perkataan manusia, hendaklah berusaha untuk dapat membedakan dan memeriksanya serta menimbang kesalahan dengan kebenaran , lalu menerima kebenaran dan meninggalkan yang salah tidak bersih keras berada didalam taqlid buta terus menerus padahal sudah datang kepadanya kebenaran.( lihat kitab syarh masail Jahiliyah karya syekh Dr Sholeh Al-Fauzan – Hafizhohullah- hal: 59. <span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: left; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" dir="rtl" align="right"><span style="line-height: 115%;" dir="ltr">Mudah-mudahan bermanfaat. Amiin<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-72022928813531039842008-07-14T08:30:00.000-07:002008-08-02T21:23:53.645-07:00KEDUDUKAN SYAHADATAIN<h1 style="text-align: justify;" dir="ltr"><span style=";font-family:georgia;font-size:100%;" > Dua syahadat, syahadat </span><span style="font-weight: normal;font-size:100%;" ><i style="font-family: georgia;">Laa ilaaha illa Alloh</i></span><span style="font-weight: normal;font-family:georgia;font-size:100%;" > dan syahadat </span><span style="font-weight: normal;font-size:100%;" ><i style="font-family: georgia;">Muhammad Rosululloh</i></span><span style="font-weight: normal;font-family:georgia;font-size:100%;" >, memiliki kedudukan yang sangat penting di dalam agama Islam. Laa ilaaha illa Alloh merupakan kalimat tauhid, sedangkan syahadat Muhammad Rosululloh meruipakan jalan dan prakteknya. Sehingga kedua syahadat ini tidak dapat dipisahkan. Jika disebut syahadat Laa ilaaha illa Alloh, maka ini mengharuskan syahadat Muhammad Rosululloh. Dan jika disebut syahadat Muhammad Rosululloh, maka ini mengandung syahadat Laa ilaaha illa Alloh.</span><span style="font-size:100%;"><o:p style="font-family: georgia;"></o:p></span></h1> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Untuk mengetahui hal ini, di sini akan kami sampaikan beberapa keterangan yang menunjukkan tingginya nilai syahadatain.</span><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-right: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span><span style="font-size:100%;"><b><span lang="IN">Syahadatain Merupakan Jalan Ke Surga <o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Nabi Muhammad </span><span style="font-size:100%;">r</span><span style="font-size:100%;"> </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">bersabda:</span><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="rtl"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="AR-SA" >((مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةُ))<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">“Barangsiapa bersyahadat (bersaksi) Laa ilaaha illa Alloh, dia pasti akan masuk sorga</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >”. </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >[</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >H</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >adits </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >S</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >hohih </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >R</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >iwayat</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > Al-Bazzar dari Ibnu ‘Umar. Lihat: Ash-Shohihah no:</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >2344; Shohihul Jami’ no:</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >6318</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><i><span lang="IN"><o:p> </o:p></span></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Beliau </span><span style="font-size:100%;">r</span><span lang="IN" style="font-size:100%;"> juga bersabda:</span><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="rtl"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="AR-SA" >((مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ , حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ النَّارَ))<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">“Barangsiapa bersyahadat (bersaksi) Laa ilaaha illa Alloh, dan bahwa Muhammad adalah Rasul Alloh, niscaya Alloh haramkan neraka atasnya</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >.” [H</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >adits </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >S</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >hohih </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >R</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >iwayat</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dari ‘Ubadah. Shohih Al-Jami’ush Shoghir, no:</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >6319]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0mm 13.5pt 0.0001pt; text-align: justify;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Beliau </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >r</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > juga bersabda:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="rtl"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="AR-SA" >((مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَالْجَنَّةَ حَقٌّ وَالنَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ عَلَى مَا كَانَ مِنَ الْعَمَلِ))</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" dir="ltr" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">“Barangsiapa bersyahadat (bersaksi)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0mm 31.5pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><!--[if !supportLists]--><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><span style="">·<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr" style="font-size:100%;"><span lang="IN">Laa ilaaha illa Alloh, tidak ada sekutu bagiNya, <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0mm 31.5pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><!--[if !supportLists]--><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><span style="">·<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr" style="font-size:100%;"><span lang="IN">dan bahwa Muhammad adalah hambaNya dan RasulNya, <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0mm 31.5pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><!--[if !supportLists]--><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><span style="">·<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr" style="font-size:100%;"><span lang="IN">dan bahwa Isa adalah hambaNya, RasulNya, dan kalimatNya yang Dia berikan kepada Maryam, serta ruh (ciptaan)Nya, <o:p></o:p></span></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0mm 31.5pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><!--[if !supportLists]--><span style="font-style: normal;font-size:100%;" ><span style="">·<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr" style="font-size:100%;"><span lang="IN">dan bahwa sorga benar-benar ada, </span></span><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0mm 31.5pt 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><!--[if !supportLists]--><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><span style="">·<span style="font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr" style="font-size:100%;"><span lang="IN">dan bahwa neraka benar-benar ada, </span></span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">pasti Alloh akan memasukkannya ke dalam sorga sesuai dengan amalannya.” </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >[H</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >adits </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >S</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >hohih </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >R</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >iwayat</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > Bukhari, no: 3435; Muslim, no: 28; dari ‘Ubadah bin Ash-Shomit</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >]</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" dir="ltr" style="font-family:georgia;"><span style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0mm; text-indent: 21.3pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Al-Qodhi ‘Iyadh –semoga Alloh merahmatinya- berkata: “Apa yang tersebut di dalam hadits Ubadah, adalah khusus bagi orang yang mengucapkan apa yang telah disebutkan oleh Nabi </span><span style="font-size:100%;">r</span><span lang="IN" style="font-size:100%;">, dan dia menggabungkan pada syahadatain dengan hakekat iman dan tauhid yang telah tersebut di dalam hadits itu. Sehingga dia akan mendapatkan balasan yang akan memberatkan (kebaikannya) terhadap keburukan-keburukannya, dan menyebabkan ampunan dan rohmat baginya serta masuk sorga pada awal waktu”. [</span><span style="font-size:100%;">Kitab Fathul Majid, hlm: 42, karya: Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh, penerbit: Dar Ibni Hazm]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span><span style="font-size:100%;"><o:p><br /></o:p></span></p> <h6 style="margin: 0mm 0mm 0.0001pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Syahadatain Merupakan Rukun Islam Yang Pertama</span></h6> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Maka syahadatain merupakan kewajiban<span style=""> </span>pertama dan terbesar atas hamba.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Nabi </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">r</span><span lang="IN" style="font-size:100%;"> bersabda: </span><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;font-family:georgia;" dir="rtl"><span lang="AR-SA" style="font-size:100%;">((بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ))</span><span style="font-size:100%;"><b><span style="" dir="ltr" lang="IN"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="margin-left: 0mm;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><i><span lang="IN">Islam dibangun di atas lima (tiang): syahadat Laa ilaaha illa Alloh dan syahadat Muhammad Rosululloh; menegakkan sholat; membayar zakat; haji; dan puasa Romadhon. </span></i></span><span style="font-size:100%;">[</span><span lang="IN" style="font-size:100%;">Hadits Shohih Riwayat Bukhori, no: 8; Muslim, no: 16; dll]<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p>Imam Ibnu Rojab Al-Hambali (wafat tahun 795 H) berkata: “Maksud hadits ini adalah menggambarkan Islam sebagai bangunan, tiang-tiangnya adalah lima ini. Maka Islam tidak akan beridiri tanpa lima ini. Adapun bagian-bagian Islam lainnya (selain lima ini), merupakan pelengkap bangunan. Jika ada di antara bagiannya tidak ada, maka bangunan itu kurang, dan masih tegak, tidak roboh dengan sebab berkurangnya bagian itu. Berbeda dengan robohnya lima tiang ini. Karena sesungguhnya Islam akan hilang dengan tiadanya lima tiang semuanya, tanpa keraguan. Demikian juga, Islam hilang dengan ketiadaan syahadatain”. [Kitab Jami’ul ‘Ulum Wal Hikam, juz: 1, hlm: 145; tahqiq: Syakh Syu’aib Al-Arnauth dan Syaikh Ibrohim Bajis]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <h6 style="margin: 0mm 0mm 0.0001pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Syahadatain Merupakan Pintu Gerbang Menuju Islam </span></h6> <p class="MsoPlainText" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Ketika Nabi </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">r</span><span lang="IN" style="font-size:100%;"> mengutus Mu’adz bin Jabal ke Yaman, beliau bersabda kepadanya: </span><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;font-family:georgia;" dir="rtl"><span lang="AR-SA" style="font-size:100%;">((إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوْهُمْ إِلَيْهِ أَنْ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ))</span><span dir="ltr" lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><i><span lang="IN">“Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum Ahli Kitab, maka jadikanlah yang pertama kali engkau serukan kepada mereka adalah syahadat Laa ilaaha illa Alloh”.</span></i></span><span lang="IN" style="font-size:100%;"> [H</span><span style="font-size:100%;">adits </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">R</span><span style="font-size:100%;">iwayat </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">Bukhari no:</span><span lang="IN" style="font-size:100%;"> </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">4347; Muslim no:</span><span lang="IN" style="font-size:100%;"> </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">(29)(30)]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;"><o:p> </o:p>Oleh karena itulah, tanpa syahadatain, Islam tidak ada. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (wafat th: 728 H) berkata: “Tiap-tiap orang kafir (wajib) diajak kepada syahadatain, baik orang kafir itu adalah seorang mu’aththil (orang yang tidak percaya adanya Alloh), atau musyrik (orang yang menyekutukan Alloh), atau Kitabi (orang Yahudi atau Nashrani). Dengan syahadatain itulah orang kafir menjadi orang Islam, dan dia tidak menjadi orang Islam kecuali dengan itu”. [Dar’ut Ta’arudh, juz: 8, hlm: 7]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0mm 18pt 0.0001pt; text-align: justify;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><b><span style="font-style: normal;" lang="IN">Tauhid Adalah Sebab Disyari’atkannya Jihad<o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Alloh </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >I</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="rtl"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="AR-SA" >{وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لاَ تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ ِللَّهِ فَإِنِ انْتَهَوْا فَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِينَ}<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah (syirik) lagi dan (sehingga) agama itu hanya untuk Alloh belaka. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zholim</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >. [QS. Al-Baqoroh (2): 193]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p>Arti </span><span lang="IN" style="font-size:100%;">fitnah</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > dalam ayat di atas adalah syirik, sebagaimana pendapat para ahli tafsir yang disebutkan oleh imam Ibnu Katsir di dalam tafsirnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Syeikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di –</span><span lang="IN" style="font-size:100%;">rohimahulloh</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > – berkata di dalam Tafsirnya pada ayat ini: “Alloh </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >I</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > menyebutkan maksud peperangan di jalanNya, yaitu bahwa maksudnya bukanlah untuk menumpahkan darah orang-orang kafir dan mengambil harta mereka. Tetapi maksudnya agar agama itu hanya untuk Alloh belaka, sehingga agama Alloh menjadi menang di atas agama-agama lainnya, dan untuk menolak perkara-perkara yang bertentangan dengan agama, seperti syirik dan lainnya, inilah yang dimaksud dengan fitnah. Maka jika maksud ini telah tercapai, tidak ada</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >lagi pembunuhan dan peperangan.” [Kitab Taisir Karimir Rahman Fi Tafsir Kalamil Mannan, surat Al-Baqoroh, ayat: 193]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >Rosululloh </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >r</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" > </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >juga menjelaskan tujuan jihad dalam Islam dengan sabda beliau:</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin: 0mm 4.2pt 0.0001pt 18pt; text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="rtl"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="AR-SA" >((أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَيُقِيمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ اْلإِسْلاَمِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ))<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;font-family:georgia;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:100%;">“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersyahadat (bersaksi) Laa ilaaha illa Alloh dan Muhammad Rosululloh, menegakkan sholat, dan membayar zakat. Jika mereka telah melakukannya, mereka telah menjaga darah dan harta mereka dariku, kecuali dengan hak Islam, dan perhitungan mereka di sisi Alloh</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >.” [H</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >adits </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >S</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >hohih </span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" >R</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >iwayat</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" > Bukhari, no: 25; Muslim, no: 22; dan lainnya, dari Ibnu Umar</span><span style="font-style: normal;font-size:100%;" >]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 21.3pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-style: normal;font-size:100%;" lang="IN" ><o:p> </o:p></span><span lang="IN" style="font-size:100%;">Setelah kita mengetahui keutamaan dan kedudukan syahadatain yang sangat tinggi ini, maka kita wajib mengerahkan segenap kemampuan untuk memahami dengan sebenar-benarnya masalah syahadat ini. Hanya Alloh tempat mohon pertolongan. Al-hamdulillah robbil ‘alamin.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;font-family:georgia;" dir="ltr"><span style="font-size:100%;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: right; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr" align="right"><span style="font-size:100%;"><i><span lang="EN-GB"><br /></span></i></span><span style="font-size:100%;"><o:p></o:p></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-67688469003105623822008-07-14T08:27:00.000-07:002008-07-30T06:57:57.532-07:00AQIDAH DAN URGENSINYAManusia lahir di dunia ini, tidaklah dibiarkan begitu saja oleh Penciptanya. Bahkan Alloh <span style=";font-family:";" >I</span><span style=""> meberikan rizqi dan berbagai kebutuhan hidupnya. Demikian juga Dia memberikan petunjuk-Nya dengan mengutus Rosul dan menurunkan kitab suci. Barangsiapa mengikuti petunjuk Alloh, merekalah orang-orang yang berbahagia. Sebaliknya barangsiapa berpaling, maka mereka pasti celaka. Alloh berfirman:<o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" dir="rtl"><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" >فَإِمَّ يَأْتِيَنَّكُم مِنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى (123) وَ مَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةُ ضَنكًا وَ نَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قاَلَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ كُنتُ بَصِيراً (125) قاَلَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا فَنَسِيتَهَا وَ كَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى (126)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3">Maka jika datang kepadamu (manusia) petunjuk dari-Ku, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Dia berkata, “Ya Robbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku seorang yang melihat.” Alloh berfirman, “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari inipun kamu dilupakan.” <span style="font-style: normal;">(QS. Thoha: 123-126)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="">Dan setiap Rosul yang diutus oleh Alloh </span><span style=";font-family:";" >I</span><span style=""> membawa bukti-bukti nyata sebagai argumen kebenaran risalah yang dibawanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="">Oleh karena itu, kita wajib mengenal agama Alloh, agama Islam yang haq ini dengan baik. Karena dengan mengenal dan mengamalkan agama Alloh tersebut, kita akan mendapatkan kesuksesan hakiki di dunia dan di akhirat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="">Secara umum agam Islam ini tediri dari <i>aqidah </i>(keyakinan) dan <i>ahkaam </i>(hokum-hukum). Dan kita wajib untuk melaksanakan Islam secara keseluruhan sesuai dengan kemampuan kita. Demikian juga seluruh ajaran Islam adalah penting, namun nilai pentingnya berbeda-beda. Dan aqidah merupakan bagian terpenting dari ajaran Islam. Oleh karena itulah, pertama kali kita harus memahami aqidah dengan baik dan benar.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="">Makna Aqidah Secara Bahasa dan Istilah:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="">Aqidah berasal dari kata <i>al-‘aqd, </i>artinya: tekad yang kuat; mengokohkan ikatan; apa yang diyakini seseorang, baik yang haq atau batil; dan lainnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="">Sedangkan secara istilah, aqidah artinya: keyakinan kuat dengan tanpa keraguan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="">Aqidah Islam:<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent2">Sedangkan aqidah Islam adalah keimanan kepada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para nabi-Nya, hari akhir, serta beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Dan perkara lainnya yang diberitakan oleh Alloh di dalam Al-Qur’an dan oleh Rosul-Nya <span style=";font-family:";" >r</span> di dalam hadits-hadits yang shahih. Semuanya itu wajib diyakini dengan tanpa keraguan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="">Urgensi (Nilai Penting) Aqidah.<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;">Sangat banyak sekali keutamaan aqidah yang benar, aqidah Islam ini. Di antara urgensi aqidah Islam yang terbesar adalah bahwa aqidah yang benar merupakan fondasi agama Islam ini, dan amal kebaikan apapun tidak sah tanpa dilandasi aqidah yang benar. Dengarlah firman Alloh <span style=";font-family:";" >I</span> yang mensyaratkan keimanan untuk balasan terhadap amal shalih:<span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-size:24;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" dir="rtl"><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" >مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَ لَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" style="text-align: justify;"><i>Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. </i>(QS. An-nahl: 97)<i><o:p></o:p></i></p> <p class="MsoBodyTextIndent2">Oleh karena itulah, amalan-amalan orang-orang yang aqidahnya rusak, tidak ada nilainya di sisi Alloh <span style=";font-family:";" >I</span>. Alloh berfirman tentang amalan orang kafir.<span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-size:24;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" dir="rtl"><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" >مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَادٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمِ عَاصِفٍ لاَ يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلَى شَيْءٍ ذَلِكَ هُوَ الضَّلاَلُ الْبَعِيدُ</span><span dir="ltr" style="font-size:18;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i><span style="">Orang-orang yang kafir kepada Robbnya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. </span></i><span style="">(QS. Ibrohim: 18)<i><o:p></o:p></i></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2">Alloh berfirman tentang amalan orang musyrik:<span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-size:24;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2" style="text-align: justify; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" dir="rtl"><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" >مَا كَانَ لِلْمُشْرِكِينَ أَن يَعْمُرُوا مَسَاجِدَ اللهِ شَاهِدِينَ عَلَى أَنفُسِهِم بِالْكُفْرِ أُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ وَ فِي النَّارِ هُمْ خَالِدُونَ</span><span dir="ltr" style="font-size:18;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3">Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan masjid-masjid Alloh, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka itu kekal di dalam neraka. <span style="font-style: normal;">(QS. At-taubah: 17)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="">Alloh berfirman tentang amalan orang munafik:</span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-size:24;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" dir="rtl"><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" >قُلْ أَنفِقُوا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا لَّن يُّتَقَبَّلَ مِنكُمْ إِنَّكُمْ كُنتُمْ قَوْمًا فَاسِقِينَ (53) وَ مَا مَنَعَهُمْ أَن تُقْبَلَ مِنهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلآَّ أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللهِ وَ بِرَسُولِهِ وَلاَ يَأْتُونَ الصَّلاَةَ إِلاَّ وَهُمْ كُسَالَى وَلاَ يُنفِقُونَ إِلاَّ وَهُمْ كَارِهُونَ</span><span dir="ltr" style="font-size:18;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent2"><i>Katakanlah: “Nafkahkanlah hartamu baik dengan sukarela ataupun dengan tepaksa, namun nafkah itu sekali-kali tidak akan diterima dari kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik.” Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena kafir kepada Alloh dan Rosul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sholat melainkan dengan malas, dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan. </i>(QS. At-taubah: 53-54)</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="">Alloh berfirman tentang amalan orang murtad (keluar dari agama Islam):</span><span dir="rtl" lang="AR-SA" style="font-size:24;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: rtl; unicode-bidi: embed;" dir="rtl"><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" >وَ مَن يَّرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَاْلأَخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ</span><span dir="ltr" style="font-size:18;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i><span style="">Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. </span></i><span style="">(QS. Al-baqoroh: 217)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span style="">Inilah di antara nilai penting aqidah Islam, semoga menggugah hati kita untuk selalu meningkatkan ketaqwaan kita. Semoga Alloh selalu membimbing kita di atas jalan yang dicintai dan di ridhoi.<o:p></o:p></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7166293380541570710.post-74951817647041541342008-07-14T08:22:00.000-07:002008-07-30T06:59:48.594-07:00KEWAJIBAN PERTAMA<span style="" lang="IN">Sesungguhnya Alloh telah menciptakan manusia, dari tidak ada menjadi hidup di dunia ini. Alloh juga telah memberikan rejeki dan berbagai keperluan hidup manusia selama di dunia ini. Dia juga memberikan akal dan naluri, yang dengannya </span><span style="">-</span><span style="" lang="IN">secara global- manusia dapat membedakan apa-apa yang bermanfaat baginya dan yang membahayakannya. <o:p></o:p></span> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Alloh menjadikan manusia dapat mendengar, melihat, berfikir, berbicara, dan berusaha. Sesungguhnya itu semua sebagai sarana-sarana ujian, apakah manusia akan bersyukur kepada Penciptanya, beribadah kepadaNya semata, taat dan tunduk terhadap syari’atNya, ataukah mengingkari kenikmatan dan menentang terhadap agamaNya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Alloh berfirman:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;" dir="rtl"><span dir="rtl"></span><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" ><span dir="rtl"></span>{هَلْ أَتَى عَلَى الإِنسَانِ حِيٌن مِّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْئًا مَّذْكُورًا(1) إِنَّا خَلَقْنَا اْلإِنسَانَ مِن نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا(2) إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا}</span><span dir="ltr" lang="IN" style="font-size:12;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText2" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Bukankah telah datang pada manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir. </span><span style="font-style: normal;font-size:12;" >[</span><span style="font-style: normal;font-size:12;" lang="IN" >QS. Al-Insan </span><span style="font-style: normal;font-size:12;" >(</span><span style="font-style: normal;font-size:12;" lang="IN" >76</span><span style="font-style: normal;font-size:12;" >)</span><span style="font-style: normal;font-size:12;" lang="IN" >:</span><span style="font-style: normal;font-size:12;" > 1-</span><span style="font-style: normal;font-size:12;" lang="IN" >3</span><span style="font-style: normal;font-size:12;" >]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Oleh karena itulah, manusia wajib mengetahui apakah kewajiban pertama kali yang harus dia lakukan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;"><o:p> </o:p></span></p> <h2 dir="ltr"><span lang="IN">DUA SYAHADAT KEWAJIBAN PERTAMA HAMBA</span></h2> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Sesungguhnya banyak dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah yang menunjukkan bahwa kewajiban pertama manusia adalah dua syahadat, syahadat Laa ilaaha illa Alloh dan syahadat Muhammad Rosululloh. Inilah yang disebut dengan tauhid.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Tauhid adalah perintah Allah yang pertama kali, sehingga merupakan kewajiban pertama kali yang harus ditunaikan dan jalan pertama kali yang harus ditempuh seorang hamba. Sebaliknya, lawan tauhid, yaitu syirik merupakan larangan pertama kali.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 18pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Kita dapati fi’il amr (kata perintah) pertama kali di dalam Al-Qur’an adalah tauhid, yaitu:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;" dir="rtl"><span dir="rtl"></span><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" ><span dir="rtl"></span>{يَآ أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ(21)}</span><span style=";font-family:Naskh;font-size:12;" dir="ltr" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><i><span lang="IN" style="font-size:12;">Hai manusia, beribadahlah kepada Rabb-mu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa.</span></i><span lang="IN" style="font-size:12;"> </span><span style="font-size:12;">[</span><span lang="IN" style="font-size:12;">QS. </span><span style="font-size:12;">Al-Baqoroh (</span><span lang="IN" style="font-size:12;">2</span><span style="font-size:12;">)</span><span lang="IN" style="font-size:12;">:</span><span lang="IN" style="font-size:12;"> </span><span lang="IN" style="font-size:12;">21</span><span style="font-size:12;">]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-right: 54pt; text-align: left; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr" align="left"><span style="font-size:12;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Imam Ibnu Abil ‘Izzi Al-Hanafi <i>rohimahulloh</i> berkata: “Oleh karena inilah, yang benar bahwa kewajiban pertama kali atas seorang mukallaf adalah syahadat Laa ilaaha illah Allah, sehingga tauhid merupakan kewajiban pertama kali dan kewajiban terakhir kali, sebagaimana Nabi </span><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" >r</span><span lang="IN" style="font-size:12;"> bersabda:</span><span style="font-size:12;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;" dir="rtl"><span dir="rtl"></span><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" ><span dir="rtl"></span>((مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ))<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span dir="ltr"></span><i><span lang="IN" style="font-size:12;"><span dir="ltr"></span>“Barangsiapa akhir perkataannya Laa ilaaha illa Allah, niscaya dia masuk sorga.”</span></i><span lang="IN" style="font-size:12;"> </span><span style="font-size:12;">[</span><span lang="IN" style="font-size:12;">H</span><span style="font-size:12;">adits Shohih Riwayat</span><span lang="IN" style="font-size:12;"> Ahmad, Abu Dawud, dan Al-Hakim, dari Mu’adz bin Jabal. Lihat Shohih Al-Jami’ush Shaghir, no:</span><span lang="IN" style="font-size:12;"> </span><span lang="IN" style="font-size:12;">6479. Lihat kitab Minhatul Ilahiyah Fi Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah, hal:</span><span lang="IN" style="font-size:12;"> </span><span lang="IN" style="font-size:12;">45</span><span style="font-size:12;">]</span><span style="font-size:12;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span style="font-size:12;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Oleh karena itulah, jalan dakwah yang digariskan oleh Nabi Muhammad </span><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" >r</span><span lang="IN" style="font-size:12;"> kepada para sahabatnya adalah memulai dengan tauhid, syahadatain. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Nabi </span><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" >r</span><span lang="IN" style="font-size:12;"> bersabda </span><span lang="IN" style="font-size:12;">kepada Muadz bin Jabal ketika mengutusnya ke Yaman:</span><span lang="IN" style="font-size:12;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="text-align: justify;" dir="rtl"><span dir="rtl"></span><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" ><span dir="rtl"></span>((إِنَّكَ تَأْتِي قَوْمًا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوْهُمْ إِلَيْهِ أَنْ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ فَإِنْ أَطَاعُوكَ لِذَلِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوْكَ لِذَلِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ فَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ فَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ))</span><span style=";font-family:";font-size:12;" dir="ltr" lang="IN" ><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoPlainText" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><i><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" >“Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum Ahli Kitab, maka jadikanlah yang pertama kali engkau serukan kepada mereka adalah syahadat Laa ilaaha illa Allah. Jika mereka telah mentaatimu tentang hal itu, maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan lima kali shalat sehari semalam kepada mereka. </span></i><i><span style=";font-family:";font-size:12;" ><o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoPlainText" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><i><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" >Jika mereka telah mentaatimu tentang hal itu, maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan zakat kepada mereka. Zakat itu diambil dari orang-orang kaya mereka dan diberikan kepada orang-orang miskin mereka”.</span></i><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" > [H</span><span style=";font-family:";font-size:12;" >adits Shohih Riwayat </span><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" >Bukhari no:</span><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" > </span><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" >4347; Muslim no:</span><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" > </span><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" >(29)(30)]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;"><span style=""> </span></span><span style="font-size:12;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Dan dalil lain tentang hal ini adalah: bahwa syahadatain merupakan rukun Islam yang pertama, sehingga otomatis merupakan kewajiban yang pertama. Nabi </span><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" >r</span><span lang="IN" style="font-size:12;"> bersabda: <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText3" style="text-align: justify;" dir="rtl"><span dir="rtl"></span><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" ><span dir="rtl"></span>((بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ))</span><span style="" dir="ltr" lang="IN"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><i><span lang="IN" style="font-size:12;">Islam dibangun di atas lima (tiang): syahadat Laa ilaaha illa Alloh dan syahadat Muhammad Rosululloh; menegakkan sholat; membayar zakat; haji; dan puasa Romadhon</span></i><span lang="IN" style="font-size:12;">. [Hadits Shohih Riwayat Bukhori, no: 8; Muslim, no: 16; dll]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Imam Ibnul Mundzir berkata: “Setiap ulama yang aku menghafal ilmu darinya telah sepakat: bahwa jika seorang kafir mengatakan: Asy-hadu an laa ilaaha illa Alloh wa asy-hadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu (Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Alloh, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Alloh dan utusanNya), dan bahwa yang dibawa oleh Nabi Muhammad adalah haq (benar), dan aku berlepas diri kepada Alloh dari seluruh agama yang menyelisihi agama Islam, -ketika mengatakannya itu dia sudah dewasa, sehat dan berakal- maka dia seorang muslim. Jika setelah itu dia kembali (kafir), yaitu menampakkan kekafiran, maka dia menjadi orang murtad”. [Al-Ijma’, hlm: 154; dinukil dari kitab Mauqif Ibni Taimiyah minal Asya’iroh, juz: 3, hlm: 940; karya: Dr. Abdurrohman bin Sholih bin Sholih Al-Mahmud</span><span style="font-size:12;">]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;" dir="rtl"><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" ><o:p> </o:p></span></p> <h2 dir="ltr"><span lang="IN">ANGGAPAN SALAH</span></h2> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Setelah kita mengetahui penjelasan di atas, maka kita akan mengetahui kesalahan pendapat-pendapat manusia tentang kewajiban pertama atas manusia.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent" dir="ltr"><span style="" lang="IN">Sebagian orang beranggapan bahwa kewajiban manusia pertama kali adalah “berfikir dengan benar, sehingga membawa kepada pengetahuan tentang barunya alam semesta”.</span><span style=""><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Sebagian orang beranggapan bahwa kewajiban manusia pertama kali adalah “niat berfikir dengan benar”.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Sebagian orang beranggapan bahwa kewajiban manusia pertama kali adalah “ragu-ragu”.</span><span style="font-size:12;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Sebagian orang beranggapan bahwa kewajiban manusia pertama kali adalah “mengenal adanya Alloh”.</span><span style="font-size:12;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Semua pendapat di atas kesimpulannya adalah bahwa kewajiban pertama manusia adalah berfikir sehingga meyakini bahwa dunia ini ada yang menciptakan, yaitu Alloh </span><span style=";font-family:";font-size:12;" lang="IN" >I</span><span lang="IN" style="font-size:12;">.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="IN" style="font-size:12;">Ini merupakan kesalahan besar! Karena sesungguhnya fithroh manusia telah mengenal adanya Alloh. Oleh karena itulah para Nabi dan Rosul mengatakan kepada umat mereka:</span><span style="font-size:12;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;" dir="rtl"><span dir="rtl"></span><span style=";font-family:";font-size:18;" lang="AR-SA" ><span dir="rtl"></span>{قَالَتْ رُسُلُهُمْ أَفِي اللهِ شَكٌّ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ}<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><i><span lang="EN-GB" style="font-size:12;">Berkata rasul-rasul mereka:</span></i><i><span lang="EN-GB" style="font-size:12;"> </span></i><i><span lang="EN-GB" style="font-size:12;">"Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi?”</span></i><span lang="EN-GB" style="font-size:12;"> [QS. Ibrohim </span><span style="font-size:12;">(</span><span lang="EN-GB" style="font-size:12;">14</span><span style="font-size:12;">)</span><span lang="EN-GB" style="font-size:12;">:10]<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="EN-GB" style="font-size:12;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="EN-GB" style="font-size:12;">Demikian juga bahwa semata-mata mengakui adanya Alloh tidaklah menjadikan orang itu beriman atau Islam, karena orang-orang musyrik jahiliyah juga meyakini adanya Alloh. Hal itu disebutkan dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an.</span><span style="font-size:12;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="EN-GB" style="font-size:12;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyTextIndent3" dir="ltr"><span lang="IN">Inilah mudah-mudahan bermanfaat. Semoga Alloh selalu membimbing kita di atas jalan yang lurus.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; direction: ltr; unicode-bidi: embed;" dir="ltr"><span lang="EN-GB" style="font-size:12;"><o:p> </o:p></span></p>abu_ukkaasyahhttp://www.blogger.com/profile/09373073021535377839noreply@blogger.com0